BABY

Moms, Ini 4 Cara Sterilkan Botol Susu Bayi



Botol susu biasa digunakan oleh sebagian bayi yang mendapat susu perah atau formula. Karena sifatnya yang penting sebagai wadah makanan Si Kecil, maka botol harus disterilisasi agar tidak ada bakteri yang tertinggal.

Sterilisasi dilakukan untuk membunuh kuman sehingga tidak berpindah ke bayi yang rentan mengalami infeksi dan sakit. Botol susu perlu selalu disterilkan sebelum digunakan. Bila Moms memerah ASI, sterilkan pula botol dan pompa ASI yang digunakan, ya.


Tahap Mencuci

Sebelum melakukan sterilisasi, pastikan Moms mencuci botol, dot, ring penahan, tutup botol, dan jepitan terlebih dulu. Segera cuci semua peralatan tersebut usai dipakai dalam air yang sudah diberi sabun khusus pencuci botol, dan bersihkan dinding botol menggunakan sikat botol.

Menurut dr. Natia Anjarsari Widyati, Sp.A, spesialis anak dari Brawijaya Women & Children Hospital, mencuci botol bisa dengan air panas atau dingin, karena kuman akan mati dalam proses sterilisasi. Namun, pastikan agar botol dan perlengkapannya, dicuci terpisah dengan cucian lain.

Untuk dot, sebelum dicuci, balikkan terlebih dulu agar sisa susu yang menempel bisa lepas. Setelah itu, bilas dengan air mengalir. Segera ganti botol atau dot yang sudah tergores, retak, atau pecah-pecah, karena bakteri bisa menempel dan bertahan di bagian tersebut.


Tahap Sterilisasi

Setelah mencuci botol, Moms harus mensterilkannya dengan empat cara berikut ini:

1. Sterilisasi dingin

Sterilisasi dingin dilakukan dengan menggunakan cairan atau tablet yang mengandung sodium chlorate. Anda bisa membeli unit khusus yang memang khusus untuk sterilisasi dingin atau menggunakan baskom dengan penutup.

Tablet atau cairan tersebut dilarutkan dalam air dingin bersih dengan jumlah air sesuai anjuran. Masukkan botol dan peralatan lainnya hingga benar-benar terendam selama 30 menit. Begitu dikeluarkan, botol harus segera dipakai.

Botol atau peralatan yang lain tetap aman berada di larutan tersebut selama 24 jam. Karenanya, Moms perlu mengganti larutan sterilisasi setiap 24 jam. Botol dan peralatan lain bisa dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

2. Sterilisasi Listrik

Sterilisasi dengan alat ini dilakukan dengan hembusan uap bersuhu 100 derajat C, menggunakan listrik. Pemanasan dengan suhu tersebut akan membunuh kuman. Pastikan untuk mengisi jumlah air yang direkomendasikan ke dalam wadah steriliser.

Isi steriliser dengan meletakkan botol secara terbalik, dan pastikan untuk tidak menambahkan botol lebih dari yang disarankan. Kemudian, letakkan dot, ring penahan, dan tutup botol dengan memberi jarak agar uap panas bisa mencapai seluruh permukaan peralatan tersebut.

Setelah itu, tutup dengan rapat steriliser sehingga tidak ada uap yang keluar. Proses sterilisasi biasanya membutuhkan waktu hingga 15 menit. Steriliser ini tidak menggunakan bahan kimia atau membutuhkan pembilasan.

Sebaiknya tidak membuka penutup steriliser hingga siklus pendinginan selesai. Di siklus ini akan dilakukan pengeringan botol sambil menjaganya tetap steril. Biarkan penutup selalu terpasang meskipun Anda mesti selalu mengambil botol dari steriliser.

3. Microwave

Untuk menggunakan alat ini, Anda harus mengisi botol dengan air hingga setengah bagian. Kemudian masukkan ke dalam microwave selama 1,5 menit. Pastikan suhu yang diatur adalah 100 derajat C.

Sementara untuk dot dan ring, setelah dicuci, dimasukkan ke dalam mangkuk khusus untuk microwave berisi air. Pastikan dot dan peralatan lainnya terendam air, lalu panaskan selama 1,5 menit. Selaini itu, ada juga sterilisasi uap yang memang khusus dipakai untuk di microwave.

Namun. Anda tidak bisa memasukkan benda yang terbuat dari logam ke dalamnya. Diperlukan waktu sekitar 3-8 menit untuk steamer ini bekerja ditambah dengan waktu pendinginan, yang akan bergantung pada model dan daya listrik microwave tersebut.

4. Direbus

Salah satu metode sterilisasi yang sering dilakukan adalah dengan merebus. Seperti penggunaan steriliser, botol dan perlengkapannya harus dicuci terlebih dulu sebelum direbus. Cara yang dianjurkan adalah dengan merebus air hingga mendidih, baru masukkan botol dan peralatan lainnya.

Tetapi ada juga yang sudah memasukkan botol ke dalam panci berisi air, sebelum direbus. "Ya tidak apa-apa. Setelah mendidih, langsung matikan apinya," jelas dr. Natia. Kemudian, keringkan botol dengan cara menaruhnya di wadah plastik bersih tertutup.

"Kalau tidak ada, bisa menggunakan wadah plastik biasa yang sudah dicuci pakai sabun dan dikeringkan," tambah dr. Natia. Dokter tidak menyarankan botol dan peralatannya dikeringkan dengan tisu karena belum tentu tisu tersebut steril. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)