FAMILY & LIFESTYLE

Baikkah Mengajarkan Anak Selalu Mengalah?



Moms, sejak kecil Anda mungkin selalu diajarkan oleh orang tua Anda untuk mengalah, terutama saat posisi Anda adalah anak sulung atau Anda memiliki seorang adik, Anda akan selalu diminta mengalah buat adik Anda. Nah, ajaran ini juga secara tidak langsung Anda tanamkan pada Si Kecil.

Anak Anda pun, sejauh pengamatan Anda, selalu mengalah pada teman-temannya. Meskipun begitu, melihat ketatnya persaingan hidup di masa kini, Anda merasa anak yang terlalu mengalah itu kurang baik. Lalu bagaimana agar ia bisa seimbang? Apa yang sebaiknya Anda ajarkan pada Si Kecil?


Dua Sisi Sifat Mengalah

Menurut psikolog Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, M.HPEd, sifat mengalah ini bisa jadi pisau bermata 2. Di satu sisi, mengalah biasanya menjadi salah satu ajaran orang tua. Dengan mengalah, kebaikan hati terhadap orang lain akan terasa sekaligus bisa menghindari masalah terasah.

Namun di sisi lain, mengalah, terutama di masa yang penuh persaingan seperti saat ini membuat seseorang seperti 'tertinggal' dibandingkan orang lain. Si pengalah cenderung 'mempersilakan' orang lain berjalan lebih dahulu di depannya.


Agar Tahu Kapan Mengalah

Alih-alih mengajarkan sifat pengalah, Rosdiana menyarankan agar Moms melatih Si Kecil dengan kebaikan hati. Artinya, Moms melatihnya untuk senantiasa memiliki niat baik pada orang lain dan memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, Moms harus mengajarkan pula bagaimana mengukur kemampuan diri, sehingga saat memberi bantuan tidak memberatkan diri sendiri. Dengan demikian, Si Kecil akan tumbuh menjadi orang yang lebih positif dalam pemikiran maupun tindakan. Ia tidak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sebagai tambahan, ajarkan Si Kecil berjuang untuk hidupnya. Latih anak untuk tidak mudah mendapatkan apa yang ia inginkan. Ajarkan bahwa ia harus berusaha sebelum mendapatkan keinginannya. Ia pun harus dilatih untuk bisa meyakinkan Anda bahwa apa yang ia inginkan itu memang sesuai dengan kebutuhannya dan masuk akal.

Satu hal lagi yang harus Moms ajarkan kepada Si Kecil, menurut Rosdiana, adalah berpikir sebelum bertindak dan menimbang segala kemungkinan. Jadi, Si Kecil tidak hanya akan mengikuti keinginannya saja dan akan bisa mengelola emosi.

Gabungan ketiga hal ini, -kebaikan hati, berusaha untuk mendapatkan keinginannya, dan berpikir sebelum bertindak-, akan membuat Si Kecil tumbuh menjadi orang dewasa yang mau berjuang untuk mendapatkan apa yang ia mau dengan cara yang positif.

Ia pun tahu, kapan harus mengalah. Bukan untuk menghindari masalah atau mencari amannya saja, namun karena ia tahu bahwa orang lain lebih membutuhkan dan ia bisa mendapatkan keinginannya dengan cara yang lain. (M&B/SW/Dok. Freepik)