FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Osteosarcoma, Kanker yang Menyerang Anak-Anak



Pekan lalu, publik sepakbola dunia dikejutkan oleh kabar duka dari mantan pelatih tim nasional Spanyol, Luis Enrique. Melalui akun Twitter miliknya, eks gelandang La Furia Roja ini mengumumkan kepergian sang buah hati, Xana.

Putrinya yang baru berusia 9 tahun ini mengalami salah satu jenis kanker tulang, yaitu osteosarcoma. Dalam cuitan Enrique di media sosial, diketahui bahwa Xana sudah lima bulan bertarung melawan kanker ganas tersebut.

"Putri kami Xana telah meninggal dunia sore ini pada usia 9 tahun setelah lima bulan melawan osteosarcoma. Kami ingin berterima kasih atas perhatian yang kami terima dalam kurun waktu tersebut dan menghargai privasi serta pengertian yang diberikan," tulis Enrique.

"Kami akan sangat kehilangan dirimu, tapi kami akan selalu mengingatmu setiap hari sepanjang hidup kami dengan harapan kami akan saling bertemu lagi di masa depan. Kamu akan menjadi bintang yang memandu keluarga kami," lanjut pria berusia 49 tahun itu.

Selama ini memang tidak banyak yang mengetahui soal penyakit yang dialami Xana, termasuk media. Hanya saja, Enrique memang sempat diberitakan meninggalkan kamp latihan tim nasional Spanyol di Malta pada 26 Maret 2019 karena keadaan darurat di keluarganya.

Tiga bulan kemudian, tepatnya pada 19 Juni 2019, Enrique memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai arsitek tim Spanyol tanpa ada alasan jelas. Rupanya kala itu, Enrique memilih untuk fokus dalam usaha pengobatan sang buah hati yang kondisi semakin memburuk.


Menyerang Anak-Anak dan Remaja

Lantas apa sebenarnya osteosarcoma dan mengapa Xana hanya memiliki waktu lima bulan untuk melawannya? Moms perlu tahu, osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang paling sering menyerang remaja atau orang berusia di bawah 20 tahun, serta anak-anak. Kanker tulang jenis ini pada umumnya menyerang tulang-tulang berukuran besar pada bagian yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat.

Oleh sebab itu, osteosarcoma biasanya berkembang pada masa remaja karena pada periode ini pertumbuhan tulang berada dalam fase paling cepat. Jadi risiko seseorang mengidap osteosarcoma pun meningkat pada masa pertumbuhan tulang.

Kondisi yang menyebabkan berkembangnya osteosarcoma berasal dari kesalahan kode genetik pada DNA seorang anak. Kesalahan kode tersebut menyebabkan sel-sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang justru menciptakan tumor osteosarcoma. Dalam beberapa kasus, osteosarcoma juga bisa disebabkan faktor dari luar, salah satunya paparan radiasi.

Osteosarcoma termasuk kanker agresif. Akan tetapi mayoritas pasien bisa disembuhkan dengan kombinasi beberapa metode pengobatan. Pada rentang usia 0-24 tahun, sesungguhnya laki-laki memiliki risiko lebih besar terkena osteosarcoma ketimbang perempuan.


Gejala

Berikut ini beberapa gejala yang dialami oleh penderita osteosarcoma:

1. Rasa nyeri dan sakit pada tulang atau persendian. Rasa sakit ini biasanya terjadi pada malam hari ketika beristirahat. Pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan tulang, rasa nyeri akan terjadi tapi hanya sementara. Namun semakin parah, semakin terasa pula rasa nyeri tersebut.

2. Terbatasnya gerakan tubuh.

3. Sakit ketika disentuh, pembengkakan, atau benjolan di sekitar tulang atau pada ujung tulang.

4. Pincang, jika benjolan tumor berada di kaki.

5. Retak atau patah tulang yang disebabkan oleh sesuatu tidak normal atau patah tulang karena gerakan rutin. Hal ini disebabkan kanker membuat struktur tulang menjadi lemah.

6. Rasa nyeri ketika mengangkat sesuatu. Hal ini terjadi apabila benjolan berada di bagian tangan.

7. Mudah lelah. Apabila Anda atau Si Kecil kerap merasa kelelahan walau telah tidur semalaman, mungkin Anda mengidap osteosarcoma. Hal tersebut disebabkan karena tubuh harus bekerja keras melawan kondisi yang terjadi. Gejala kelelahan tersebut, umumnya meliputi rasa kantuk yang menetap, sakit kepala, otot lemah, dan mudah marah. Selain itu, refleks dan respons yang lambat juga bisa menjadi gejala penyakit osteosarcoma.

Biasanya, tulang yang terkena osteosarcoma adalah tulang paha, tulang kering, dan tulang lutut. Tumor juga bisa terbentuk pada tulang bahu, tulang panggul, atau tulang rahang.


Pengobatan

Pengobatan osteosarcoma bergantung pada tingkat keparahan dan lokasinya. Pada umumnya, ada tiga tindakan yang bisa dilakukan:

1. Pembedahan. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat tumor.

2. Terapi radiasi atau kemoterapi. Biasanya kedua tindakan ini dilakukan sebelum pembedahan guna membunuh sel kanker. Bedanya, kemoterapi menggunakan obat-obatan, sedangkan terapi radiasi menggunakan pancaran sinar X.

3. Operasi pengangkatan tulang dan amputasi. Prosedur ini bisa dilakukan jika belum terjadi penyebaran kanker ke luar dari tulang atau jika kanker baru menyebar di jaringan sekitar tulang. Sementara itu, amputasi akan dilakukan jika kanker sudah menyebar hingga saraf, pembuluh darah, dan kulit. (Wieta Rachmatia/SW/Dok: AlJazeera)