FAMILY & LIFESTYLE

Ingin Mendonorkan Darah? Ini yang perlu Anda Perhatikan



Hari ini, 17 September, tepat 74 tahun yang lalu, sebuah badan yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan terbentuk di negara kita dengan nama Palang Merah Indonesia (PMI). Sejak saat itu, tanggal 17 September dikenal sebagai Hari Palang Merah Indonesia.

Nah, salah satu kegiatan PMI adalah mendistribusikan persediaan darah yang didonorkan oleh sebagian orang untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkannya. Moms sendiri, apakah pernah mendonorkan darah? Ataukah Anda termasuk orang yang rutin mendonorkan darah melalui organisasi tersebut?

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan guna transfusi darah bagi yang membutuhkan. Darah yang Anda donorkan bisa sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan banyak darah ketika operasi, terluka, atau memiliki penyakit tertentu, seperti anemia, leukimia, atau talasemia. Jadi, kegiatan mendonorkan darah merupakan kegiatan yang mulia.


Syarat-Syarat Mendonorkan Darah

Meskipun begitu, tidak semua orang ternyata bisa mendonorkan darahnya. Dilansir dari pmi.or.id, Anda bisa berdonor darah bila:

• Sehat jasmani dan rohani.

• Usia 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua).

• Berat badan minimal 45 kg.

• Temperatur tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.

• Tekanan darah baik, yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg.

• Denyut nadi teratur, yaitu sekitar 50-100 kali/menit.

• Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram.

• Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan.

• Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.


Larangan Menjadi Pendonor Darah

Anda tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah bila:

• Mempunyai penyakit jantung dan paru paru.

• Menderita kanker.

• Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

• Menderita kencing manis (diabetes militus).

• Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.

• Menderita epilepsi dan sering kejang.

• Menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C. 

• Mengidap raja singa (sifilis).

• Ketergantungan narkoba.

• Kecanduan minuman beralkohol.

• Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS.

• Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan


Kondisi yang Menunda untuk Menjadi Pendonor Darah

Selain itu, ada pula kondisi yang bisa menunda Anda untuk menjadi pendonor darah, jika:

• Sedang sakit demam, jangka waktu mendonorkan darah adalah 1 minggu setelah sembuh.

• Setelah cabut gigi, jangka waktu mendonorkan darah adalah 5 hari setelah sembuh.

• Setelah operasi kecil, jangka waktu mendonorkan darah adalah 6 bulan.

• Setelah operasi besar, jangka waktu mendonorkan darah adalah 12 bulan.

• Setelah melakukan tranfusi, jangka waktu mendonorkan darah adalah 1 tahun.

• Setelah tato, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi, jangka waktu mendonorkan darah adalah 1 tahun.

• Bila kontak erat dengan penderita hepatitis, jangka waktu mendonorkan darah adalah 12 bulan.

• Sedang hamil, jangka waktu mendonorkan darah adalah 6 bulan setelah melahirkan.

• Sedang menyusui, jangka waktu mendonorkan darah adalah 3 bulan setelah berhenti menyusui.

• Setelah sakit malaria, jangka waktu mendonorkan darah adalah 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria.

• Setelah berkunjung dari daerah endemis malaria, jangka waktu mendonorkan darah adalah 12 bulan.

• Bila tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, jangka waktu mendonorkan darah adalah 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut.

• Bila sakit tipus, jangka waktu mendonorkan darah adalah 6 bulan setelah sembuh.

• Setelah vaksin, jangka waktu mendonorkan darah adalah 8 minggu.

• Ada gejala alergi, jangka waktu mendonorkan darah adalah 1 minggu setelah sembuh.

• Ada infeksi kulit pada daerah yang akan di tusuk, jangka waktu mendonorkan darah adalah 1 minggu setelah sembuh.


Panduan untuk Mendonorkan Darah

Jika Anda berminat untuk mendonorkan darah, ini yang perlu Anda persiapkan:

• Tidur minimal 4 jam sebelum mendonorkan darah.

• Makanlah 3-4 jam sebelum mendonorkan darah. jangan mendonorkan darah dengan perut kosong.

• Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas).

• Setelah mendonorkan, beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan yang disediakan untuk pendonor, sebelum kembali beraktivitas.

• Kembali bekerja setelah mendonorkan darah, karena tidak berbahaya untuk kesehatan.

• Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.

• Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina dan pulih. (M&B/SW/Dok. Freepik)