BABY

Mitos Soal Membuat MPASI yang Moms Perlu Tahu



Si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan. Moms, itu artinya Anda sudah bisa memberikan makanan pendamping ASI alias MPASI untuk buah hati Anda.

Menyediakan makanan padat pertama buat bayi Anda tentunya merupakan "tugas baru" yang penuh tantangan. Tak sedikit para Moms yang rela membeli berbagai macam peralatan masak baru agar bisa memberikan menu MPASI terbaik buat bayinya atau memborong semua buku tentang MPASI. Namun, perlukah Anda melakukan semua itu? Simak mitos-mitos tentang membuat MPASI yang sesungguhnya tidak perlu Moms lakukan berikut ini.

1. Peralatan lengkap

Banyak perlengkapan memasak makanan bayi yang dijual di pasaran. Anda tentu tidak perlu membeli semuanya. Sebuah alat pengukus serta blender sesungguhnya sudah cukup untuk menghasilkan menu sehat buat Si Kecil. Selain itu, Anda tidak perlu membeli wadah khusus guna menyimpan stok makanan bayi. Tempat es atau ice cube dari bahan plastik sudah cukup dijadikan sebagai tempat puree sebelum dibekukan. Jadi, Anda bisa menghemat untuk keperluan lain yang lebih penting Moms.

2. Sayuran terasa pahit buat bayi

Mungkin pada awalnya. Bisa jadi Si Kecil menolak kala Anda memberikan puree kacang polong dan brokoli untuk pertama kalinya. Namun satu hal yang perlu diingat, Anda perlu memperkenalkan berbagai varian rasa dan tekstur kepada Si Kecil. Jadi, jangan menyerah jika ia mengeluarkan lagi makanan dari mulutnya. Intinya bukan membuat bayi makan sayur, tapi membantunya menyukai sayuran. Dan hal itu mungkin butuh proses yang tidak sebentar, Moms. Tentunya Anda perlu ekstra sabar, ya.

Baca juga: 5 Kombinasi Buah dan Sayuran untuk MPASI yang Lezat dan Bergizi buat Bayi

3. Mulai dengan bubur nasi

Sejak lahir, bayi Anda sesungguhnya sudah terbiasa dengan refined carbohydrates (karbohidrat yang memiliki struktur glukosa tunggal) dan rasa hambar. Jadi, mengapa tidak memberikannya sesuatu yang penuh rasa dengan tekstur yang berbeda? Ubi, alpukat, atau mungkin kacang polong juga bisa menjadi awal perkenalan Si Kecil dengan MPASI, lho.

4. Bumbu pantang diberikan

Sah-sah saja jika Anda ingin memberikan bumbu ke dalam menu MPASI Si Kecil. Garam dan gula memang perlu dihindari. Namun, untuk variasi rasa, Anda boleh saja mencampur rempah-rempah seperti kunyit ke dalam makanan bayi. Moms bisa memulai dengan memberikan rempah yang rasanya tidak terlalu tajam dan dalam jumlah sedikit.

5. Menghindari makanan yang berpotensi memicu alergi

Kacang-kacangan, makanan laut (sea food), dan golongan buah berry, termasuk kategori makanan yang kerap memicu alergi. Namun, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh memberikannya kepada Si Kecil. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Moms boleh saja memperkenalkan makanan yang terbuat dari kacang-kacangan atau sea food kepada bayi Anda.

Meskipun begitu, perlu diingat, berikan dalam jumlah sedikit terlebih dahulu. Lalu perhatikan apakah bayi Anda menunjukkan tanda-tanda alergi terhadap makanan tersebut. Jika tidak, tentunya Anda bisa melanjutkan membuat menu MPASI yang terdiri dari kacang, udang, atau berbagai macam buah berry.

Baca juga: Ini Cara Membuat Kaldu Ceker untuk MPASI yang Mudah dan Lezat

6. Tekstur halus saja

Di awal masa MPASI, bayi memang perlu diberikan makanan dengan tekstur lembut karena kemampuan mengunyah dan pencernaannya belum sempurna. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Anda bisa memperkenalkan kepada bayi Anda dengan makanan yang teksturnya berbeda. Biarkan dia "bermain" dengan pisang, semangka, atau pepaya di tangan dan mulutnya karena hal itu juga bisa merangsang indra perasanya. Namun, pastikan Anda selalu mengawasi saat ia makan ya, Moms, untuk mencegah Si Kecil dari risiko tersedak akibat makanan yang ia pegang. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)