Kehamilan tentu mengubah banyak hal pada sang calon ibu, termasuk dalam hal perasaan atau mood. Nyatanya, hal ini tidak hanya dialami Moms. Perubahan perasaan yang naik-turun ini juga bisa terjadi pada calon ayah.
Kondisi ini disebut dengan istilah couvade syndrome atau sympathetic pregnancy. Calon ayah akan merasakan hal-hal yang dirasakan istrinya selama masa kehamilan, seperti morning sickness hingga mood swing, dan masalah kecemasan lain.
Penyebab Mood Swing pada Suami
Menurut Arthur Brennan, Dosen Senior Psikologi di Universitas Kingston, London, sympathetic pregnancy bukanlah penyakit atau akibat dari suatu cedera. Kondisi ini menjadi tanda empati sang suami pada istrinya yang sedang hamil, dan umumnya terjadi di pikiran bawah sadar calon ayah.
Dads mungkin akan merasakan ini saat bumil memasuki trimester awal atau akhir, dan bisa hilang seiring berjalannya waktu. Namun, mood swing bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu produktivitas. Penyebab perubahan perasaan ini di antaranya adalah:
Menu dan Pola Makan
Ketika hamil, Moms mungkin akan menyesuaikan menu yang dibuat sesuai dengan kebutuhannya. Tanpa disadari, hal tersebut juga memengaruhi Dads, karena menu yang kurang sesuai dengan kesukaan dan harus beradaptasi dengan hal tersebut. Situasi ini juga dapat memengaruhi mood hingga mengubah pola makan saat beraktivitas.
Banyaknya Persiapan yang Mesti Dilakukan
Sejak awal kehamilan hingga persalinan nanti, ada banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh Dads. Tak hanya memilih dokter dan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan, tapi juga pemenuhan nutrisi bumil, mendekorasi kamar Si Kecil, dan segudang persiapan lainnya. Situasi tersebut menjadi hal baru bagi sang calon ayah dan tentu bisa mengubah mood-nyasecara drastis.
Durasi Tidur Berkurang
Bumil memang bisa mengalami sulit tidur hingga insomnia. Pada situasi ini, suami harus siap untuk dibangunkan setiap saat hingga durasi dan kualitas tidur pun menjadi berkurang. Perubahan tersebut bisa membuat Dads menjadi kurang fokus ketika beraktivitas keesokan harinya.
Kelelahan Beraktivitas
Rasa lelah yang timbul tak hanya karena kurangnya durasi dan kualitas tidur. Tugas Dads juga akan bertambah, seperti merapikan rumah, mencuci dan menjemur pakaian, bahkan juga memasak. Kelelahan ini turut memengaruhi daya konsentrasi saat bekerja dan melakukan aktivitas lainnya.
Khawatir Berlebihan
Berbagai hal di atas pun pada akhirnya akan menimbulkan kekhawatiran dan membuat mood calon ayah bisa berubah. Belum lagi persiapan secara finansial dan mental, serta masalah pekerjan yang bisa mengganggu pikiran dan membuat Dads mengalami mood swing.
Apabila kondisi-kondisi di atas sudah sangat mengganggu, Dads tak perlu malu untuk berkonsultasi dengan psikolog/psikiater. Sampaikan juga pada keluarga sehingga Anda bisa mendapat bantuan dalam mempersiapkan kelahiran Si Kecil dengan perasaan bahagia nantinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)