FAMILY & LIFESTYLE

Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Lingkungan Hidup



Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, membuat pergerakan manusia menjadi sangat terbatas. Kebijakan lockdown, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hingga karantina telah mengurangi aktivitas sehari-hari manusia dengan sangat signifikan.

Anda mungkin merasa kesal karena tidak bisa pergi ke mal, berwisata, dan berangkat ke tempat kerja selama adanya wabah virus corona. Namun pernahkah Anda sadari, berkurangnya aktivitas manusia selama pandemi COVID-19 telah berhasil memberi kesempatan bagi bumi kita ini untuk 'beristirahat'?

Untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2020, yuk, tengok apa saja perubahan yang telah terjadi di alam sekitar kita selama terjadinya pandemi COVID-19!

1. Kualitas Udara Lebih Baik

Selama pandemi COVID-19, tak sedikit pekerja kantoran yang terpaksa menyelesaikan pekerjaannya dari rumah. Artinya, mobilitas di jalanan pun berkurang. Dengan berkurangnya jumlah kendaraan bermotor di jalanan, artinya polusi udara yang penyebab utamanya adalah gas buangan dari mobil dan motor, bisa diminimalisasi.

Citra satelit menunjukkan adanya penurunan signifikan terhadap tingkat global nitrogen dioksida (NO2), yaitu gas yang dihasilkan dari mesin mobil dan pabrik manufaktur komersil yang biasanya terdapat di kota-kota besar. Emisi CO2 pun menunjukkan penurunan selama terjadinya pandemi COVID-19. Sementara itu, menurut Barcelona Institute for Global Health, hampit setiap kota di seluruh dunia mencatat rekor terendah perihal polusi udara.

Bahkan di Jakarta, dilaporkan bahwa tingkat polusinya menurun drastis selama penerapan peraturan PSBB. Banyak masyarakat yang mengunggah foto-foto memperlihatkan betapa pemandangan di kota Jakarta terlihat lebih jelas tanpa adanya kabut dari asap kendaraan bermotor. Udara yang bersih tentunya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita, lho.

2. Air yang Lebih Jernih

Fenomena luar biasa terlihat di kawasan Venesia, Italia. Area yang terkenal dengan wisata air di kanal-kanal tersebut menjadi lebih bersih. Air sepanjang kanal yang biasanya berwarna keruh terlihat jernih selama pemerintah Italia menerapkan peraturan lockdown.

Tidak adanya sarana transportasi air yang beroperasi, artinya tak ada polusi air sehingga kehidupan hewan di dalam air pun menjadi lebih baik. Sejumlah foto menunjukkan, ikan-ikan dan makhluk air lainnya terlihat dengan jelas di kanal Venesia selama lockdown.

3. Dunia Baru bagi Satwa Liar

Jumlah manusia yang terus bertambah setiap tahunnya membuat satwa liar kian terdesak. Selain jumlahnya berkurang, hewan-hewan tersebut juga seakan tak memiliki ruang gerak karena kehadiran manusia di semua wilayah.

Nah, selama adanya lockdown atau pembatasan aktivitas, satwa liar ini seakan memiliki dunia baru. Di sejumlah wilayah di Cina, Jepang, Inggris, Italia, Spanyol, dan lain sebagainya, dilaporkan kemunculan hewan-hewan tersebut di jalan raya maupun pemukiman penduduk. Mungkin terkesan aneh, tapi setidaknya pandemi COVID-19 memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi para satwa.

4. Tanaman Tumbuh Bebas

Sedikit manusia yang berada di luar rumah juga membuat tanaman bisa tumbuh bebas tanpa sentuhan jahil tangan manusia. Berdasarkan laporan organisasi nirlaba Plantlife, berbagai jenis tanaman dan bunga terlihat tumbuh lebih banyak daripada biasanya. Hal ini disebabkan karena tak ada kaki manusia yang menginjak atau tangan yang memetik bunganya. Efeknya, kehadiran hewan seperti burung, kupu-kupu, dan lebah di taman pun kian marak.

Hidup dengan ruang gerak yang sangat terbatas memang tidak menyenangkan. Akan tetapi inilah saatnya kita menyadari bahwa betapa selama ini kita telah mengabaikan 'kesehatan' lingkungan hidup di sekitar. Diharapkan setelah pandemi COVID-19 usai, kita bisa lebih memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)