TODDLER

Mengenal Eritema pada Anak, Ini Cara Penanganannya



Anak-anak termasuk mudah untuk mengalami masalah kesehatan, termasuk pada kulitnya. Salah satu yang bisa terjadi pada Si Kecil disebut dengan eritema, yaitu munculnya bercak kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah di bawah kulit.

Secara umum, kondisi ini disebabkan oleh reaksi peradangan akibat paparan sinar matahari, reaksi alergi terhadap beberapa jenis zat atau obat-obatan, hingga infeksi. Namun lebih spesifik, eritema terbagi menjadi tiga jenis dengan ragam penyebab dan cara penanganan yang berbeda-beda.

1. Eritema Multiformis

Kondisi eritema multiformis bisa terjadi karena dipicu oleh infeksi atau efek samping dari obat-obatan. Peradangan pada kulit pun bisa terjadi secara minor, yang ditandai dengan gejala bercak kemerahan yang melepuh di kulit. Pada peradangan kulit secara mayor, bercak kemerahan yang melepuh di kulit tadi juga disertai dengan demam tinggi dan nyeri pada otot dan sendi. Kulit yang melepuh tak hanya di bagian tubuh yang luas, tetapi juga bisa di area mulut, konjungtiva (lapisan dalam kelopak mata), hidung, vagina, atau anus.

Kondisi ini bisa ditangani dengan melihat penyebab terjadinya, seperti berhenti mengonsumsi obat jika eritema muncul akibat alergi obat tertentu. Selain itu, pada eritema minor, juga bisa diberikan obat, antara lain:

• Obat antihistamin untuk mengurangi gatal

• Obat kumur untuk meringankan luka di mulut

• Obat antiradang, seperti parasetamol, untuk meredakan nyeri dan demam

• Obat antibakteri, antijamur, atau antivirus, sesuai penyebab infeksi yang mendasarinya

• Obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan yang hebat.

Apabila terjadi eritema mayor dengan gejala yang semakin berat dan tak kunjung mereda, segera periksakan Si Kecil ke dokter kulit untuk mendapat penanganan yang tepat.


2. Eritema Infektiosum

Virus parvovirus B19 bisa mengakibatkan infeksi dan menimbulkan eritema infektiosum, yang sering juga terjadi pada anak usia 5-15 tahun. Si Kecil bisa terpapar karena melakukan kontak langsung dengan cairan atau lendir dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi.

Gejala yang bisa timbul selain bercak kemerahan pada kulit di antaranya adalah demam, hidung meler, sakit kepala, hingga pembengkakan dan nyeri sendi. Kondisi ini pun bisa sembuh dengan sendirinya, atau diberikan obat seperti parasetamol dan ibuprofen untuk menurunkan demam dan pereda nyeri.

3. Eritema Nodosum

Peradangan kulit bisa muncul pada lapisan lemak di bawah kulit, dan disebut eritema nodosum. Gejala yang tampak adalah bercak kemerahan pada tungkai bawah atau lengan dan paha, yang menimbulkan rasa nyeri saat ditekan.

Kondisi ini umumnya bisa hilang sendiri dalam waktu 3-6 minggu. Namun, pada kasus tertentu, eritema nodosum bisa menetap atau hilang-timbul selama bertahun-tahun. Untuk meredakannya, dokter akan menganjurkan Si Kecil untuk lebih banyak istirahat, dengan memosisikan kaki lebih tinggi dari dada saat berbaring atau tidur.

Moms juga bisa menyiapkan perban dan stoking khusus sesuai saran dokter untuk mengatasi kondisi ini. Bercak kemerahan pun bisa dikompres dengan kain dingin, dan memberikan obat pereda rasa nyeri atau pereda radang yang diresepkan oleh dokter. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)