FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Sembarangan Minum Obat Kuat, Ini Efek Sampingnya



Disfungsi ereksi merupakan salah satu masalah yang bisa mengganggu dalam hubungan suami istri. Nah, Viagra umumnya jadi pilihan kaum pria untuk mengatasi gangguan disfungsi ereksi atau impotensi ini. Ya, obat yang sering disebut sebagai pil biru tersebut memang sudah tidak asing lagi di kalangan pria dewasa karena fungsinya yang dipercaya sebagai obat kuat.

Viagra sendiri adalah salah satu merek dagang untuk obat yang mengandung sildenafil. Zat ini bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke jaringan otot di penis untuk membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Namun, seperti halnya obat lainnya, Viagra juga punya dosis yang mesti diperhatikan saat dikonsumsi. Karena itu, jangan sembarangan minum obat ini. Ada efek samping yang merugikan kesehatan jika Viagra dikonsumsi secara berlebihan atau dalam dosis tinggi.

Efek Samping Viagra

Dilansir dari Medical News Today, Viagra dapat menyebabkan efek samping yang ringan atau serius. Efek samping ringan dari Viagra dapat meliputi: sakit kepala, gangguan pencernaan, perubahan penglihatan ringan dan sementara, penglihatan kabur dan kepekaan terhadap cahaya, hidung tersumbat, sakit punggung, nyeri otot, mual, pusing, dan ruam. Sebagian besar efek samping ini dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Tetapi jika menjadi lebih parah atau tidak hilang, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Sedangkan efek samping yang serius bukanlah hal yang umum, tapi tetap bisa terjadi. Efek samping yang serius dan gejalanya dapat meliputi: kerusakan pada saraf penglihatan dengan gejalanya meliputi penurunan penglihatan tiba-tiba di satu atau kedua mata, kehilangan penglihatan mendadak di salah satu atau kedua mata, dan penurunan atau kehilangan pendengaran tiba-tiba. Kondisi ini mungkin juga melibatkan gejala lain seperti tinnitus (telinga berdenging) dan pusing.

Efek samping serius lainnya termasuk reaksi alergi, priapisme (ereksi yang bertahan lama dan terkadang menyakitkan), tekanan darah rendah jika Viagra diminum dengan obat lain tertentu, masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung, detak jantung tidak teratur, atau stroke, yang semuanya terjadi terutama pada orang dengan penyakit jantung.

Bagaimana Mengonsumsi Viagra dengan Benar?

Melansir Alodokter, seorang pria sebaiknya berkonsultasi dan mengikuti petunjuk dokter saat mengonsumsi Viagra. Jangan pernah menambah dosis tanpa rekomendasi dari dokter, karena hal tersebut berisiko menyebabkan overdosis. Viagra juga tidak selalu menjadi pengobatan yang tepat bagi penderita disfungsi ereksi. Pengobatan disfungsi ereksi tergantung pada penyebab dan keparahannya.

Penting juga Anda perhatikan beberapa hal berikut ini saat mengonsumsi Viagra:

• Dosis Viagra adalah satu tablet 25/50/100 mg, dan diminum 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Dosis maksimal 100 mg per hari.

• Viagra hanya berperan untuk membantu terjadinya ereksi. Agar terjadi ereksi, pengguna Viagra tetap harus mendapatkan rangsangan seksual saat akan melakukan hubungan seksual. Merasa rileks dan nyaman bisa membantu viagra bekerja lebih cepat.

• Jika saat melakukan hubungan seksual, Anda mengalami pusing, mual, dan mati rasa, segera hentikan aktivitas tersebut dan hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan. 

• Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Viagra jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan jantung, tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, penyakit ginjal, dan stroke. 

• Viagra tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang punya alergi terhadap sildenafil, menderita gagal jantung, gangguan fungsi hati berat, serta kelainan fungsi retina bawaan.

• Hindari mengonsumsi Viagra bersamaan dengan obat-obatan golongan nitrat, seperti nitrogliserin atau isosorbide dinitrate, karena dapat menimbulkan interaksi obat.

• Segera hubungi dokter jika mengalami alergi atau gangguan penglihatan setelah mengonsumsi Viagra. (M&B/SW/Dok. Freepik)