Mengonsumsi minuman bersoda mungkin jadi pilihan yang akan bisa memberikan kesegaran buat tubuh. Tak heran jika minuman jenis ini sangat populer di kalangan remaja. Anak-anak pun kerap memilih minuman jenis ini saat makan di restoran.
Namun, amankah jika balita mengonsumsi minuman bersoda? Jika Si Kecil hanya sesekali minum minuman bersoda, mungkin hal tersebut masih bisa ditolerir, tapi bagaimana jika ia terlalu sering mengonsumsinya?
Sebagaimana diketahui, minuman ringan bersoda memiliki efek yang kurang baik buat kesehatan tubuh orang dewasa, apalagi anak-anak. Dikutip dari laman Hello Motherhood, minuman bersoda biasanya tinggi kandungan gula dan kalori yang tentu saja tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh balita.
Baca juga: 7 Minuman yang Baik untuk Kesehatan Balita Anda
Dampak minuman bersoda pada kesehatan anak
Minuman bersoda umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk diberikan pada balita. Mengingat rasanya yang manis, Balita bisa saja akan lebih menyukai minuman bersoda dibandingkan susu karena tingginya kandungan gula di dalamnya.
Dokter dan ahli gizi menjelaskan bahwa minuman bersoda berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan bisa memicu obesitas pada anak. Menurut studi, dalam 12 ons soda, rata-rata terkandung 120-150 kalori dan 10 sendok teh gula.
Setiap 12 ons soda yang diminum anak setiap harinya akan berkontribusi terhadap peningkatan indeks massa tubuh sebesar 0,18 persen. Selain itu, membiarkan anak minum minuman bersoda juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan diabetes tipe 2.
Tak hanya tinggi kandungan gula dan kalori, sebagian besar minuman bersoda juga biasanya mengandung kafein rata-rata 38-71 miligram. Laman Kids Health mencatat bahwa kandungan kafein diklasifikasikan sebagai obat karena bisa menyebabkan perubahan pada sistem saraf pusat anak Anda.
Terlalu banyak mengonsumsi kafein diketahui bisa menyebabkan sakit kepala, sakit perut, gelisah, gangguan tidur, konsentrasi yang buruk, adanya peningkatan detak jantung dan tekanan darah, serta gangguan pada sistem saraf. Kafein juga bersifat diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi pada anak. Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics telah melarang asupan kafein untuk anak-anak di segala usia.
Minuman bersoda juga tidak mengandung vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan balita untuk membantu tumbuh kembangnya. Jadi, sangat mungkin buat Si Kecil mengalami kekurangan nutrisi penting jika sering minum minuman bersoda, dan tentu saja ini akan bisa menghambat pertumbuhannya.
Pengaruh minuman bersoda pada perilaku anak
Memberikan minuman bersoda secara berlebihan pada anak juga dikaitkan dengan beberapa masalah perilaku pada anak. Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa memberikan anak minuman bersoda dikaitkan dengan adanya perilaku menarik diri, perilaku agresif, dan attention problems pada anak.
Lebih lanjut, studi lain menunjukkan bahwa anak yang sering mengonsumsi minuman bersoda setiap hari diketahui memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk terlibat perkelahian secara fisik dan menghancurkan barang.
Mengingat banyaknya dampak negatif buat kesehatan tubuh anak dari minuman bersoda, alangkah baiknya jika Anda menghindari pemberian minuman bersoda pada anak. Sebagai gantinya, berilah Si Kecil minuman bergizi, seperti susu dan jus buah asli tanpa tambahan pemanis buatan. Hal ini tentunya lebih menyehatkan untuk anak dan bisa membantu memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan di masa pertumbuhannya. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)