Selama hamil, tubuh Anda dapat mengalami berbagai macam perubahan untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan janin, terutama daya tahan tubuh. sakit pinggang maupun kaki bengkak adalah beberapa contoh gejala kehamilan yang bisa Anda rasakan.
Pada kasus tertentu, bumil juga bisa mengalami rhinitis, yakni kondisi di mana hidung tersumbat hingga berair atau beringus. Meski tampak sebagai masalah sepele, rhinitis saat hamil bisa sangat mengganggu dan berbahaya jika tidak ditangani serius. Lagi pula, rhinitis bisa diatasi dengan mudah, kok.
Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa hal yang Anda perlu tahu seputar pregnancy rhinitis. Let's check them out, Moms!
Masalah hidung tersumbat
Pregnancy rhinitis adalah masalah hidung tersumbat yang bisa terjadi pada ibu hamil. Rhinitis bisa dialami 18-45% bumil. Biasanya, gangguan kesehatan ini menyerang bumil di trimester pertama dan akan menghilang setelah melahirkan.
Beberapa gejala yang bisa dialami adalah bersin, hidung tersumbat, dan hidung berair atau beringus. Segera hubungi dokter jika Anda menemukan saluran hidung mampet atau kering, demam, atau tubuh yang terasa kurang bugar ya, Moms.
Berbahayakah rhinitis?
Rhinitis bisa memberikan efek samping yang berpotensi bahaya bagi bumil dan janin di dalam kandungan. Jika tidak dirawat, maka rhinitis dapat berujung pada gangguan tidur yang bisa memengaruhi asupan oksigen yang cukup oleh janin. Maka, segera konsultasikan dengan dokter jika Moms mengalami rhinitis yang mengganggu pola tidur Anda.
Penyebab rhinitis
Beberapa kasus rhinitis selama hamil disebabkan oleh faktor yang tidak berbahaya bagi kehamilan. Perubahan tubuh selama hamil adalah faktor penyebab utamanya. Selama masa kehamilan, kadar hormon estrogen meningkat. Tingginya hormon esterogen ini kemudian menyebabkan dinding saluran pernapasan membengkak dan memicu produksi lendir jadi lebih banyak.
Selain itu, ketika hamil, sirkulasi aliran darah meningkat, termasuk pada organ tubuh yang memiliki membran mukus, salah satunya hidung. Hal ini kemudian bisa menyebabkan hidung bengkak sehingga terasa mampet dan berair.
Beberapa kasus rhinitis selama hamil juga bisa disebabkan oleh alergi. Kondisi ini bisa dialami sepertiga wanita yang berusia siap hamil. Gejala akibat alergi ini bisa lebih berat daripada gejala rhinitis biasa, karena dapat disertai dengan bersin, rasa gatal, dan rasa tidak nyaman yang hebat di hidung.
Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Pilek Infeksi dan Pilek Alergi
Cara mengatasi rhinitis
Perawatan alami terbaik untuk rhinitis selama hamil adalah dengan menggunakan cairan pembersih hidung dan penyegar napas. Cairan pembersih hidung bisa membantu membersihkan aliran napas. Caranya, Moms bisa teteskan cairan pembersih pada satu lubang hidung, lalu buang cairan tersebut dengan lubang hidung lainnya. Cairan pembersih ini biasanya mengandung garam khusus dan air steril. Hingga kini belum ditemukan efek sampingnya pada ibu hamil jika menggunakan metode ini.
Selain itu, Moms juga bisa gunakan pelega napas, baik dalam bentuk stik maupun minyak. Pelega napas bisa membantu membuka saluran napas dengan manual. Sebuah studi yang dimuat jurnal Rhinology menyatakan bahwa pelega napas efektif mengatasi rhinitis serta tidak memiliki efek samping pada ibu hamil.
Hindari penggunaan obat pengencer lendir, karena banyak yang tidak teruji aman untuk bumil. Jika rhinitis Anda disebabkan oleh alergi, maka cara penanganannya akan berbeda pula. Untuk itu, selalu konsultasikan kondisi Anda dengan dokter ya, Moms.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Alergi? Ini Jawabannya!
(M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)