BABY

6 Jurus Jitu Mengatasi Kulit Kering pada Bayi



Moms tentu tahu bahwa kulit bayi lebih lembut dan lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Untuk itu, kulit bayi perlu mendapat perawatan ekstra, karena kulitnya rentan mengalami berbagai masalah, contohnya kulit kering.

Namun, Moms tak perlu khawatir berlebihan jika kulit Si Kecil kering, karena biasanya kondisi ini tidak menyebabkan masalah serius. Yang perlu diingat, mengatasi kulit kering pada bayi tak bisa disamakan dengan cara merawat kulit kering pada orang dewasa.

Pasalnya, kulit Si Kecil lebih mudah bereaksi terhadap bakteri, iritan, maupun alergen. Alih-alih menjadi lembap dan sehat, kulit Si Kecil bisa makin kering ataupun mengalami iritasi jika perawatannya salah. Nah, kali ini M&B punya cara jitu untuk mengatasi kulit kering pada bayi. Apa saja, ya?

Mandi dengan air hangat

Kebiasaan mandi sangat berpengaruh terhadap kelembapan kulit bayi lho, Moms. Memandikan bayi dengan air panas dan penuh busa bisa melunturkan kelembapan kulit Si Kecil. Karena itu, lebih baik Moms memandikan bayi dengan air hangat (37 derajat Celsius) serta sabun yang bebas pewangi dan minim busa untuk menghindari kulit Si Kecil menjadi kering. Selain itu, alih-alih menggosok kulit bayi dengan handuk saat mengeringkannya, Moms bisa menepuk-nepuk kulit Si Kecil dengan handuk lembut.

Baca juga: Rekomendasi Sabun Mandi yang Aman untuk Kulit Bayi Baru Lahir

Gunakan pelembap kulit

Setelah mandi, kunci kelembapan kulit bayi dengan pelembap. Eits, bukan sembarang pelembap kulit yang bisa digunakan untuk Si Kecil lho, Moms. Pastikan pelembap dan seluruh rangkaian perawatan kulit bayi telah teruji hypoallergenic serta bebas pewangi buatan. Untuk kulit yang sangat kering, Moms bisa gunakan pelembap khusus bayi dengan tekstur yang kental. Sebisa mungkin, hindari kontaminasi pada pelembap bayi untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit.

Jaga bayi tetap terhidrasi

Seperti kulit orang dewasa, kulit bayi juga bisa menjadi kering akibat dehidrasi. Karena itu, pastikan Si Kecil terhidrasi dengan baik. Selalu awasi asupan ASI bayi Anda. Ingat, jangan berikan Si Kecil air putih jika ia belum berusia 6 bulan, kecuali Moms sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Sesuaikan kelembapan ruangan

Suhu ruangan yang kering cenderung membuat udara kering. Jadi, sebisa mungkin jaga suhu ruangan rumah atau kamar bayi tetap sejuk agar kelembapan udaranya sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Suhu ruangan yang ideal untuk bayi adalah 20-22 derajat Celsius. Selain itu, Moms juga bisa gunakan air humidifier untuk menjaga kelembapan udara tetap optimal.

Waspada liur

Meski berupa cairan, air liur dan ingus bisa membuat kulit bayi jadi kering lho, Moms. Untuk itu, selalu sediakan kain handuk khusus atau tisuuntuk mengelap liur dan ingus Si Kecil saat ia ngiler ataupun sedang flu.

Perlindungan terhadap sinar matahari

Paparan langsung sinar matahari juga bisa membuat kulit bayi kering. Terlebih lagi, kulit Si Kecil masih sangat sensitif sehingga rentan terhadap efek samping paparan sinar matahari.

Karena itu, bayi berusia di bawah 6 bulan direkomendasikan agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Selain itu, Moms juga bisa gunakan sunscreen pada kulit Si Kecil untuk melindunginya dari bahaya sinar UV.

Pastikan Moms memilih produk sunscreen yang dibuat khusus bayi atau kulit sensitif. Aplikasikan sunscreen 15-20 menit sebelum keluar ruangan. Namun, jangan lanjutkan pemakaian sunscreen jika muncul reaksi alergi atau iritasi pada kulit Si Kecil ya, Moms. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)