KID

Sampoerna Academy Kenalkan Pendidikan STEAM Lewat Buku Karya 5 Siswa Berbakatnya



Moms, apa yang menjadi pertimbangan Anda saat akan memasukkan anak ke sebuah sekolah? Metode pembelajaran mungkin merupakan salah satunya. Di Indonesia sendiri ada banyak metode pembelajaran, salah satunya metode pembelajaran STEAM yang berbasis Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics, yang diterapkan lembaga pendidikan formal, Sampoerna Academy.

Sebagai pionir pendidikan STEAM di Indonesia, Sampoerna Academy kembali menggelar Literacy Festival 2024 dengan tema "STEAM Adventures Book Launch & Discussion: Unleashing 5Cs Power in STEAM Learning" pada 11 September 2024 lalu. Acara tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi anak melalui buku berkualitas yang bersamaan dengan peluncuran buku STEAM Adventures karya siswa-siswi Sampoerna Academy.

“Literacy Festival yang kami selenggarakan setiap tahunnya merupakan bukti komitmen Sampoerna Academy yang secara konsisten menyediakan pendidikan kelas dunia sekaligus pembelajaran STEAM di Indonesia. Tahun ini, kami mengapresiasi kreativitas siswa dengan meluncurkan buku STEAM Adventures karya para siswa berbakat Sampoerna Academy yang merupakan bentuk penerapan dari pembelajaran STEAM,” ujar Adelina Holmes, Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Campus.

Kolaborasi 5 siswa hadirkan buku cerita tentang pendidikan STEAM

Buku STEAM Adventures berisi kumpulan cerita karya 5 siswi berbakat Sampoerna Academy, di mana masing-masing cerita menggambarkan satu komponen inti dari akronim STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics) dengan cara imajinatif, praktis, dan menyoroti kehidupan sehari-hari.

Para penulis buku ini terdiri dari Lafizha Naurah Farraige (Grade 8B Sampoerna Academy Sentul), Elena Jap (Grade 8 Sampoerna Academy Medan), Tiffany Purwandi (Grade 9A Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon), Emma Botha (Grade 10 Sampoerna Academy L’Avenue), dan Claire Nikolyn Anyana (Grade 8 Sampoerna Academy BSD).

Selama proses pembuatan buku, para siswa juga turut menerapkan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character), sehingga membentuk karakteristiknya dengan nilai-nilai Integrity, Growth Mindset, Nobility, Innovation, Teamwork, dan Excellence (IGNITE).

Dukung literasi multilingual

Buku STEAM Adventures ditulis dalam bahasa Inggris yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam literasi multilingual. Hal ini menjadi penting bagi anak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mendukung mereka untuk meraih cita-cita.

Berdasarkan penelitian dari Celedón-Pattichis, sebanyak 56 persen populasi di seluruh dunia berbicara lebih dari satu bahasa per 2020. Kemudian didukung data dari Dyvik yang dimuat di Statista, bahasa Inggris menempati urutan pertama bahasa yang paling banyak digunakan di dunia per 2023, dengan jumlah pengguna sebanyak 1,5 miliar, diikuti bahasa Mandarin sebanyak 1,1 miliar.

Menurut Galih Sulistyaningra selaku praktisi pendidikan, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan akses literasi sejak usia dini, terutama literasi multilingual. “Literasi bukan hanya sebatas membaca tapi juga mampu memahami, mengolah, dan memanfaatkan isi bacaan maupun informasi. Bahasa ibu tetap menjadi pondasi awal sebelum anak dikenalkan dengan kemampuan literasi dari bahasa lainnya. Tapi, ketika bisa dilakukan lebih dari satu bahasa, tentu wawasan dan pengetahuan anak akan meluas dan anak belajar dari banyak perspektif yang akan memberinya peluang dan kesempatan untuk bisa berjejaring dan berkarya secara global,” jelasnya.

Peluncuran buku STEAM Adventures juga berkolaborasi dengan Play ‘N’ Learn yang merupakan premium active edu fun destination berkonsep STEAM. Kolaborasi ini pun disambut hangat oleh Kikie Randini, GM Marketing TEEG Indonesia (Timezone & Play ‘N’ Learn).

“Kami berharap dengan kolaborasi ini lebih banyak orang mengetahui tentang STEAM, terutama bagaimana cara mengimplementasikannya. Kemudian dari Play ‘N’ Learn yang menerima buku ini, kami berharap orang tua, khususnya orang tua murid dari Sampoerna Academy, mengerti bahwa konsep STEAM juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan bermain seperti yang ada di Play ‘N’ Learn,” tutupnya. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Dok. Sampoerna Academy, M&B)