BUMP TO BIRTH

Wajar Dialami, Ini 5 Perubahan Fisik yang Terjadi saat Hamil



Bagi banyak perempuan, terutama yang mengalami kehamilan pertama, perubahan fisik saat hamil mungkin terlihat mengkhawatirkan atau menimbulkan pertanyaan. Meski termasuk normal, perubahan yang terjadi sering kali membuat bumil merasa tidak nyaman.

Perut yang makin bertambah besar bukanlah satu-satunya perubahan tubuh yang akan terjadi saat hamil. Dengan mengetahui apa saja perubahan yang dialami, Anda akan lebih siap menghadapinya dan memiliki strategi untuk mengantisipasinya. Yuk, simak apa saja perubahan fisik yang akan terjadi saat hamil.

1. Pembengkakan

Pembengkakan atau edema, kerap terjadi pada kaki, pergelangan kaki, dan tangan selama kehamilan. Peningkatan aliran darah dan penumpukan cairan adalah penyebab utama dari kondisi ini. Tubuh memproduksi cairan dan darah hingga 50% lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Pembengkakan ini juga bisa makin parah bila Anda terlalu banyak mengonsumsi garam.

Baca juga: 7 Bagian Tubuh yang Sering Bengkak saat Hamil

2. Peningkatan berat badan

Perubahan yang pasti terjadi saat hamil adalah peningkatan berat badan. Selain janin yang makin besar, peningkatan jumlah cairan tubuh dan penambahan bobot plasenta menjadi faktor yang memengaruhi berat badan saat hamil, Moms. Pastikan Anda selalu menimbang berat badan secara teratur untuk mengetahui apakah peningkatan berat badan yang Anda alami masih wajar atau berlebihan.

3. Perubahan kulit dan rambut

Selama kehamilan, sering kali perempuan mengalami perubahan kulit dan rambut yang dramatis. Kulit bisa menjadi lebih glowing, yang dikenal dengan istilah pregnancy glow. Perubahan ini terjadi berkat peningkatan aliran darah dan perubahan hormonal yang meningkatkan produksi minyak alami kulit.

Namun, tidak semuanya menyenangkan. Beberapa perempuan bisa mengalami masalah seperti jerawat atau hiperpigmentasi, yang dikenal sebagai chloasma atau mask of pregnancy. Begitu pun dengan rambut, yang bisa terasa lebih tebal dan berkilau akibat perubahan hormon.

4. Pertumbuhan perut yang signifikan

Salah satu perubahan paling jelas saat hamil adalah pertumbuhan perut. Seiring berkembangnya janin, rahim akan membesar. Ini biasanya dimulai pada trimester kedua, tapi bisa berbeda-beda setiap individu. Perut yang makin besar mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah bagian dari proses alami tubuh dalam mendukung pertumbuhan janin.

Baca juga: Normalkah Hamil 8 Bulan tapi Perut Masih Terlihat Kecil?

5. Perubahan pada payudara

Payudara juga mengalami perubahan signifikan selama kehamilan, menjadi lebih besar, lebih sensitif, dan lebih berat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon dan persiapan tubuh untuk menyusui. Anda mungkin juga melihat perubahan warna pada puting dan areola yang menjadi lebih gelap seiring berjalannya kehamilan.

Apa penyebab terjadinya perubahan fisik saat hamil?

1. Hormon kehamilan

Hormon memainkan peran penting dalam perubahan fisik selama kehamilan. Hormon seperti estrogen dan progesteron meningkat pesat sehingga memengaruhi berbagai fungsi tubuh. Estrogen membantu dalam perkembangan organ janin dan pembentukan plasenta, sementara progesteron penting untuk menjaga kehamilan dan mempersiapkan payudara untuk menyusui.

2. Peningkatan volume darah

Selama kehamilan, volume darah bumil meningkat hingga 50% untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin yang berkembang. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah melebar, yang berkontribusi terhadap pembengkakan.

3. Beban tambahan pada tubuh

Seiring pertumbuhan janin, tubuh bumil harus menyesuaikan diri dengan beban tambahan. Ini termasuk peningkatan tekanan pada punggung bawah dan panggul, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Peregangan otot dan ligamen yang mendukung rahim juga bisa menyebabkan perubahan pada postur tubuh dan keseimbangan.

Nah, itulah beberapa penyebab terjadinya perubahan fisik saat hamil. Bila perubahan yang dialami membuat Moms merasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. (M&B/Ayu/RF/Foto: Pexels)