TODDLER

Panduan Memilih Mainan Sensori untuk Balita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Berbeda dari orang dewasa, anak balita belajar dengan bermain. Ya, karena melalui bermainlah Si Kecil dapat mengembangkan berbagai kemampuannya, mulai dari keterampilan motorik hingga logika dasar. Berbagai jenis permainan bisa memberikan dampak yang berbeda bagi perkembangan Si Kecil, termasuk permainan sensori.

AKan tetapi, memilih permainan sensori juga bisa penuh tantangan. Namun, tak perlu khawatir, karena M&B telah merangkum panduan lengkap untuk membantu Anda memilih mainan sensori yang tepat untuk balita. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Manfaat mainan sensori untuk balita

Mainan sensori memiliki begitu banyak manfaat untuk anak balita, Moms. Berikut ini beberapa alasan mainan sensori penting buat Si Kecil.

  • Merangsang perkembangan panca indra
  • Mengasah kemampuan motorik
  • Mendukung perkembangan kognitif
  • Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
  • Membantu regulasi emosi
  • Mendorong kreativitas dan imajinasi
  • Memperkuat ikatan orang tua dan anak
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Cara memilih mainan sensori untuk balita

Memilih mainan sensori yang bisa membantu perkembangan Si Kecil secara optimal bisa menjadi tugas yang tak mudah. Soalnya, ada begitu banyak aspek yang perlu diperhatikan saat memilih mainan sensori. Berikut ini panduan memilih mainan sensori untuk anak balita agar sesuai dengan usia dan kebutuhan Si Kecil.

1. Pilih sesuai usia dan tahap perkembangan

Perkembangan fisik dan mental Si Kecil sangat berbeda berdasarkan tahapan usianya. Karena itu, memilih mainan yang sesuai dengan usia anak sangatlah penting.

  • 0-12 bulan: Pilih mainan yang merangsang panca indra, seperti teether (mainan gigitan), mainan berwarna cerah, atau yang menghasilkan bunyi lembut.
  • 1-3 tahun: Cari mainan yang melatih motorik halus dan kasar, seperti balok susun, pasir kinetik, atau mainan dengan tombol yang dapat ditekan.
  • 3-5 tahun: Mainan edukatif seperti puzzle, slime, atau alat musik kecil dapat melatih koordinasi dan kreativitas.

Baca juga: 5 Mainan untuk Menstimulasi Kecerdasan Anak 2 Tahun

2. Perhatikan material yang aman

Mainan sensori dapat dibuat dari berbagai macam bahan. Namun, nyatanya tak semua bahan aman dijadikan sebagai mainan anak. Karena itu, pastikan mainan Si Kecil bebas dari bahan kimia berbahaya seperti BPA atau ftalat. Selain itu, pilih mainan dengan bahan yang tidak mudah pecah atau terlepas untuk menghindari risiko tertelan. Jangan lupa untuk memilih mainan yang bagian tepinya tidak tajam untuk mencegah cedera.

3. Fokus pada stimulasi panca indra

Kunci memilih mainan sensori yang tepat adalah berfokus pada stimulasi panca indra Si Kecil. Beberapa hal yang perlu diingat saat memilih mainan sensori sesuai dengan keperluan stimulasi indra, yakni:

  • Penglihatan: Mainan dengan warna kontras tinggi atau pola menarik
  • Pendengaran: Mainan yang mengeluarkan bunyi lembut seperti lonceng atau alat musik kecil
  • Sentuhan: Mainan dengan tekstur berbeda seperti bola berduri lembut, kain berbulu, atau pasir kinetik
  • Penciuman: Mainan aromaterapi lembut dengan minyak esensial (pastikan aman untuk anak)
  • Perasa: Teether berbahan food grade untuk bayi yang senang menggigit.

4. Pilih mainan yang multifungsi

Mainan sensori tak perlu berfokus pada salah satu indra saja. Meskipun begitu, memilih mainan sensori yang bisa menstimulasi lebih dari satu indra perlu dilakukan dengan seksama, sehingga mainan tak memberikan stimulasi berlebihan buat anak. Contoh mainan sensori multifungsi yang bisa Moms pilih adalah balok susun.

5. Libatkan anak dalam memilih

Jika memungkinkan, ajak anak untuk memilih mainannya sendiri, sehingga Si Kecil bisa bermain dengan lebih antusias dan mendapatkan manfaat yang optimal.

6. Sesuaikan dengan anggaran

Mainan sensori tidak perlu mahal, Moms. Ada banyak jenis mainan sensori yang sederhana tapi efektif, seperti DIY (do it yourself) mainan sensori dari bahan-bahan di rumah. Jika dibuat dan dirancang dengan tepat, mainan sensori rumahan bisa memberikan dampak yang sama dengan mainan sensori berharga mahal.

Mainan sensori bukan hanya sekadar hiburan untuk anak, tapi juga menjadi alat pembelajaran yang mendukung perkembangan fisik, emosional, kognitif, dan sosial anak balita. Dengan memberikan mainan sensori yang sesuai, Moms bisa membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang balita Anda. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)