TODDLER

Belajar dari Kisah Angeline (1): Jangan Diam!

Angeline


Kematian Angeline, 8, gadis cantik yang ditemukan telah membusuk di halaman belakang rumahnya pada Rabu (10/6) meninggalkan duka yang mendalam bagi Indonesia. Ucapan belasungkawa pun terus mengalir untuknya. Sebelumnya, gadis malang tersebut dilaporkan hilang pada Sabtu (16/06) oleh Margaret, ibu angkatnya. Siapa sangka, Angeline kemudian ditemukan tidak bernyawa dan kondisinya sangat mengenaskan.

Penyebab kematian Angeline hingga kini masih simpang siur dan masih terus diselidiki polisi. Ada kabar mengatakan, ia dibunuh oleh ibu angkatnya dan ada pula yang bilang, ia dibunuh oleh mantan asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya. Namun apapun penyebabnya, dapat dipastikan kalau ia mengalami kekerasan yang sangat parah sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah tetangga dan guru Angeline ternyata mengetahui kalau ia kerap mengalami kekerasan di rumahnya. Tetangganya bahkan menyatakan pernah melihat hidung gadis cantik itu mengeluarkan darah. Mereka memang bersimpati kepada Angeline dan berusaha membantunya, tetapi mereka tidak pernah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang.

Hal itu pula yang menggerakkan hadirnya kampanye #JanganDiam, agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan seperti Angeline. Melalui kampanye ini, masyarakat diharapkan mau melakukan tindakan nyata jika mencurigai ada anak yang menjadi korban kekerasan. Karena rasa kasihan saja tidak akan bisa menghentikan kekerasan yang mereka alami. Jadi jangan diam, Moms! (Dina Christin/DC/Dok. Twitter)