Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah jenis kanker yang 99,7 persen disebabkan oleh kuman onkogenik, human papilloma virus (HPV), yang menyerang leher rahim. Jenis kanker ini ditandai dengan terjadinya perdarahan pada bagian vagina. Namun, pada stadium awal, tidak ada gejala khas yang tampak. Umumnya, kanker ini baru terdeteksi saat memasuki stadium yang lebih lanjut dengan terjadinya perdarahan setelah berhubungan seks, keputihan abnormal, perdarahan setelah menopause, serta keluarnya cairan berwarna kekuningan yang berbau dan bercampur darah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kanker serviks adalah jenis kanker tertinggi kedua dengan kasus kematian yang diidap wanita di negara-negara berkembang. Organisasi dunia ini memperkirakan jenis kanker ini bertanggung jawab atas kematian 250.000 wanita per tahun.
Pencegahan dini dapat dilakukan sebagai strategi dan langkah penting. Pasalnya, mayoritas penderita kanker serviks adalah wanita usia produktif (15-45 tahun), sehingga penderitaan mereka akan menjadi beban berat bagi kehidupan sosial dan ekonomi keluarga dan komunitasnya. Oleh karena itu, kanker serviks perlu dicegah.
Menurut F. Xavier Bosch, Direktur Program Riset Epidemik Kanker dan Kepala Hubungan Internasional Catalan Institute of Oncology di Barcelona, Spanyol, cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi HPV sedini mungkin. Organisasi WHO merekomendasikan vaksin ini diberikan kepada anak perempuan berusia 10 tahun atau yang belum melakukan hubungan seksual. (Aulia/Dok.M&B)