FAMILY & LIFESTYLE

Tips Memilih Mainan Anak



Mainan memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Akan tetapi, mainan yang seharusnya membawa keceriaan dapat menjadi benda berbahaya, terbukti dengan banyaknya kejadian anak-anak yang harus mengalami perawatan karena orangtua lalai dalam memilih mainan mana yang tepat untuk Si Kecil. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda membeli mainan seperti dikuitp dari KidsHealth:

1. Ada Label Petunjuk
Penting sekali untuk memerhatikan label yang terdapat di setiap mainan. Mainan yang terbuat dari kain harus memiliki label anti api, boneka harus bisa dicuci, krayon harus memiliki label nontoxic, dan semua mainan harus dipastikan bebas timbal.
2. Ada Harga Ada Barang
Jangan percaya pada harga murah. Beberapa mainan murah mungkin belum memenuhi standar keamanan dan kesehatan, meskipun hal ini bisa juga berlaku pada mainan mahal. Kuncinya adalah jeli dalam mengamati keterangan di kemasan. Jangan malas untuk berselancar di internet seluk beluk mengenai mainan itu sebelum memutuskan membelinya.
3. Perhatikan Tingkat Bunyi Mainan
Suara beberapa mainan kerincingan, mainan musik, atau elektronik bisa sekeras klakson mobil, bahkan terdengar memekakkan jika anak memegang langsung di telinga. Mainan-mainan tersebut berkontribusi dalam kerusakan pendengaran.
4. Pilih Mainan Sesuai Usia
- Pada usia 1 tahun, orangtua mulai bisa memilihkan mainan outdoor seperti kuda tunggang atau kolam renang mini. Mainan yang merangsang koordinasi mata tangan seperti organ kecil atau menara susun bisa menjadi alternatif.

- Buku dan puzzle mulai bisa dikenalkan pada usia 2 tahun. Puzzle ini tidak boleh lebih dari 10-15 keping. Mainan yang merangsang imajinasi dan koordinasi mata tangan, misalnya boneka kecil atau traktor mini juga bisa diberikan.

- Ketika anak memasuki usia 3 tahun, pensil warna bisa menjadi pilihan. Corat-coret menjadi kegiatan wajib yang merangsang kemampuan motorik halusnya.
- Usia 3 sampai 5 tahun, koordinasi gerak tubuh, tangan, mata, dan kemampuan bersosialisasi mereka sudah jauh membaik. Si Kecil sudah dapat mengendarai sepeda roda tiga, mobil-mobilan dan memanjat arena bermain. Daya imajinasinya yang sudah berkembang membuat Si Kecil senang berkhayal dan berperan sebagai orang dewasa. Namun yang lebih penting pastikan orangtua selalu ada di dekat anak menemaninya bermain.

(Asti Wulan/DT/dok.freedigitalphotos)