Jika Si Kecil terkena anemia berarti kandungan sel darah merah yang dimiliki tidak cukup untuk membawa dan mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Anemia terjadi karena menurunnya hemoglobin yang ada di dalam darah. Hemoglobin memiliki peranan penting dalam proses penyaluran oksigen dalam tubuh.
WHO menjelaskan bahwa anak balita akan dinyatakan mengidap anemi (kurang darah) apabila kadar hemoglobinnya ada dibawah 11 g/dl, sementara untuk anak-anak dengan usia mulai dari 5 tahun hingga usia remaja akan dinyatakan menderita anemia jika kadar hemoglobinnya berada dibawah angka 12 g/dl. Salah satu penyebab terbesar timbulnya animea adalah karena kurangnya zat besi dalam tubuh. Tapi ternyata kurangnya mikronutrien atau zat besi bukan satu-satunya penyebab anak kekurangan sel darah merah atau anemia.
Dalam penjelasannya, Dr. Trevino A. Pakashi, MS, PhD dari Kedokteran Komunitas Universitas Indonesia mengatakan, anemia pada balita juga disebabkan oleh infeksi dan cacing. “Selain kekurangan mikronutrien, anemia juga bisa terjadi karena infeksi atau cacingan. Sebagian kecil lainnya juga disebabkan oleh penyakit genetik seperti thalasemia,” ujarnya. Anak yang mengidap anemia akan mengalami penurunan kemampuan kognitif dan mudah terkena infeksi.
(Deon/DT/dok.M&B UK)