FAMILY & LIFESTYLE

Konflik dengan Pasangan Turunkan Sistem Imun?



Konflik dikalangan pasangan menikah mungkin saja terjadi dan kadang membuat mood seseorang menurun. Salah satu dari pasangan yang merasa kecewa secara tidak langsung akan merasakan dampak yang tidak baik bagi tubuhnya.

Seorang psikolog asal Inggris, Dr Linda Papadopoulos, menemukan bahwa pengalaman buruk dalam pernikahan atau konflik yang menurunkan mood ini dapat memicu perasaan stres, depresi, meningkatkan nafsu makan yang berlebihan, hingga menyebabkan bintik-bintik di kulit.

Menurutnya, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh seseorang yang kecewa menyebabkan peningkatan hormon kortisol dan testosteron dalam tubuh. Peningkatan kortisol memengaruhi nafsu makan dan mengidam dengan mengikat reseptor hipotalamus di otak, dan sejumlah studi telah menunjukkan hubungan langsung antara tingkat kortisol dengan asupan kalori. Sementara pada pria, testosteronnya akan merangsang kelenjar sebaceous untuk yang mengeluarkan lebih banyak sebum di kulit, yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik di kulit.

Hal tersebut juga diperparah oleh fakta bahwa stres psikologis yang terjadi karena rasa kecewa umumnya mengurangi sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan seseorang.

“Mungkin kasus ini juga berlaku saat Anda mengalami konflik dengan pasangan. Atau saat Anda merasa kecewa dengan pasangan Anda. Perasaan kecewa pada pasangan sangat emosional dan dapat mengambil alih tubuh dan pikiran Anda, secara biologis dan psikologis, bahkan sosial,” ungkap Dr. Linda, dikutip dari Daily Mail.

Sebaliknya, saat hubungan pernikahan Anda sedang bahagia-bahagianya, pelepasan hormon endorphin dan serotonin akan melonjak dua pertiga kali lipatnya. Hal tersebut membuat kulit Anda lebih bercahaya, lebih optimis, dan cenderung menerapkan kebiasaan sehat yang lebih baik, seperti berolahraga dan pola makan sehat. Selain itu, dorongan libido juga akan lebih meningkat. (Aulia/DT/dok.M&B)

BACA JUGA: Uang Picu Konflik Pernikahan?