BABY

Teknik Membedong Bayi

bedong bayi


Meski masih menjadi kontroversi di kalangan para dokter, membedong bayi ternyata memang bisa membuatnya jauh lebih tenang. Ia akan lebih mudah terlelap dengan durasi yang lebih lama saat berada dalam balutan kain bedong. Hal itu terjadi karena saat dibedong bayi merasa seperti dipeluk, sehingga ia pun merasa hangat dan nyaman.

Anda pun boleh membedong Si Bayi, namun jangan 'membungkusnya' terlalu erat karena akan membuat paru-parunya tidak mengembang sempurna saat bernapas. Berikut tip aman yang bisa Anda lakukan ketika membedong Si Kecil. Selamat mencoba!

1. Ambil kain bedong, letakkan di permukaan yang rata. Lipat kain menjadi bentuk segitiga dan atur agar sisi terpanjang berada di atas. Rebahkan Si Kecil di atas kain dan perhatikan posisinya. Usahakan agar bahunya melewati sedikit bagian atas kain, sehingga lipatannya tidak mengganggu bagian leher.

2. Tarik salah 1 sudut kain melewati tubuh Si Kecil dan selipkan sisanya di bawah. Sebaiknya, miringkan terlebih dahulu tubuh Si Kecil ke arah yang berlawanan, ketika Anda melakukan hal ini. Jika kain yang Anda tarik berasal dari sisi kiri yang disilangkan ke arah kanan, maka miringkan tubuh Si Kecil ke sisi kiri ketika menyelipkan sisa kain. Kembalikan Si Kecil ke posisi semula.

3. Lakukan hal yang sama untuk sisi kain lainnya. Ketahuilah, ada bayi yang tidak suka jika tangannya diikat. Kalau Si Kecil termasuk tipe ini, Anda bisa membungkusnya dengan posisi tangan dikeluarkan. Caranya, naikkan tangan Si Kecil ke atas ketika Anda menyilangkan sisi kain melewati tubuhnya.

4. Sebagai penutup, ada 2 cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, Anda bisa membiarkan sisa kain di bagian kaki terlepas, namun risikonya bedong pun akan lebih cepat terbuka. Cara lainnya, Anda bisa mengikat sisa kain di bagian bawah. Dengan demikian kaki Si Kecil akan tertutup dan ia akan merasa hangat. Ingat! Jangan melilit kain terlalu kencang, karena akan membuat Si Kecil tidak nyaman dan sulit bernapas. (Aulia/DC/Dok. M&B)