Sejak dalam kandungan, Si Kecil membutuhkan asupan yang cukup untuk mengoptimalkan masa tumbuh kembangnya. Salah satu asupan pentingnya adalah susu dengan berbagai nutrisi dan zat gizi di dalamnya. Seperti protein, lemak, laktosa, vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, dengan porsi yang disesuaikan.
Untuk anak, mineral kalsium yang terdapat di dalam susu bisa menjadi sumber untuk menguatkan tulang. Hal ini akan mempengaruhi gerak mereka setelah dewasa nanti, seperti pada area lutut agar bisa beraktivitas dengan lincah.
Jumlah protein dalam susu juga dapat menjaga metabolisme tubuh, sehingga anak jarang sakit. Laktosa di dalamnya bisa membantu dalam perkembangan otak dan memperbaiki sistem pencernaan. Sebagai orang tua, Moms tidak usah khawatir dengan lemak yang ada pada susu, karena menurut Dr. Marudut, Bsc. MPS., lemak ini baik untuk kesehatan tubuh.
Di dalam susu juga terkandung asam lemak jenuh, asam lemak trans dan asam lemak tak jenuh. Melalu proses biohidrogenasi, maka kandungan asam lemak ini menjadi baik, bahkan dapat mencegah obesitas pada anak yang konsumsi susu.
“Penelitian kohort yang dilakukan 2016 mendapatkan hasil bahwa asupan susu yang lebih besar sekitar 2-4 porsi per hari, memiliki risiko obesitas 38% lebih rendah daripada mengonsumsi susu dalam jumlah rendah,” jelas Dr. Marudut.
Karenanya, Moms bisa mulai untuk mengajarkan Si Kecil konsumsi susu, baik murni maupun produk olahan lainnya setelah lepas ASI. Jangan berikan susu rendah lemak atau susu skim, karena dapat mengurangi kandungan lemak yang sangat baik untuk pertumbuhan tubuhnya.
Jika anak alergi laktosa, Moms bisa mengganti dengan sari kacang almond, sari kedelai dan biji-bijian lain meskipun kandungan protein, lemak dan lainnya tidak sebanyak yang terdapat pada produk susu. Yang terpenting, Si Kecil tetap dapat menerima nutrisi yang hanya bisa didapat dengan minum susu. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)