FAMILY & LIFESTYLE

Ini Cara Ussy Sulistiawati Dukung Eksplorasi Anak



5 tahun pertama usia anak merupakan fase paling penting bagi tumbuh kembangnya, karena pada masa ini otak anak berkembang pesat hingga 90 persen. Karena itu, Si Kecil perlu mengeksporasi banyak hal dengan perlindungan dari orang tuanya.

Hal ini ternyata menjadi sebuah situasi yang sulit bagi Ussy Sulistiawati. Ibu empat anak ini mengaku lebih sering mengatakan ‘tidak boleh’ setiap kali anak-anaknya ingin melakukan sesuatu. Sikapnya tersebut pun membuat sang anak, khususnya yang remaja, menjadi enggan melakukan hal baru.

“Aku itu tipikal orang tua yang selalu bilang ‘Gak boleh’ ke anak-anak. Sampai anak-anak mungkin bilang ‘iya’ saja tapi saya gak tahu dalam hatinya seperti apa,” ungkap Ussy, ditemui Selasa (24/4) lalu. Ia pun terus belajar untuk merawat anak agar tumbuh kembang mereka optimal.

Sampai akhirnya, wanita berusia 36 tahun ini memutuskan untuk mengubah sikapnya. Ia mulai memberanikan diri untuk mengatakan ‘Iya boleh’ saat anak-anaknya hendak melakukan sesuatu. Namun, dengan alasan agar sang anak mengerti bahaya atau manfaat dari perilakunya tersebut.

“Seperti anakku, Elea, dia suka berenang. Kalau dulu aku sering larang, sekarang aku bisa kasih izin dengan bilang ‘Iya boleh, tapi pakai sunsblock ya untuk melindungi kulit',” tambah Ussy. Ia pun merasa perlu menemani sang anak, meskipun sebenarnya memiliki fobia dengan kolam renang dan hampir tidak pernah menyentuh kolam renang di rumahnya.

Dari sini, ia pun merasakan adanya perubahan yang signifikan dari keempat anaknya tersebut. Anak-anaknya mulai berani bereksplorasi lebih banyak. Rasa takut yang ia alami juga mulai berkurang demi perkembangan anak, khususnya Elea dan Sheva yang masih balita.

Nah, dari cerita Ussy ini, Moms bisa mulai mengubah cara mendidik Si Kecil. Berikan ia kebebasan untuk bereksplorasi. Namun, tetap dengan perlindungan Anda, baik dari pemberian nutrisi, stimulasi, dan cinta agar tumbuh kembangnya semakin optimal. (Vonia Lucky/SW/Dok. Instagram @ussypratama)