Perubahan zaman ke era digital berbanding lurus dengan perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat. Tidak terkecuali, anak-anak pun terkena arus perubahan yang terus berkembang. Hal itu, menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua untuk menyesuaikan pola asuh yang tepat untuk Si Kecil.
Perkembangan teknologi juga membuat Si Kecil menjadi lebih akrab dengan gadget dalam kesehariannya. Penggunaan gadget bagi anak memang memiliki sejumlah manfaat. Misalnya, menambah informasi, membantu anak belajar, membantu komunikasi jarak jauh dengan teman atau keluarga, serta mengasah kemampuan memecahkan masalah ketika bermain game.
Namun, orang tua juga harus waspada karena penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengarah pada masalah perilaku pada anak, seperti tantrum, kurang motivasi belajar, serta terbatasnya sensori yang diasah. Dan yang jauh lebih lanjut lagi, waktu dan interaksi Si Kecil dengan keluarga akan berkurang.
Psikolog Rayi Tanjung M. Psi, menjelaskan bahwa sebaiknya anak-anak diperkenalkan pada gadget setelah usia 18 bulan. Karena pada anak usia dini merupakan masa utama perkembangan otak (usia 0-5 tahun) sehingga anak perlu untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya, bermain dengan objek nyata yang bisa ia observasi dan rasakan atau mereka sentuh, serta membangun interaksi yang sehat dengan orang tuanya.
Anak-anak juga membutuhkan interaksi sosial dengan orang di sekitarnya untuk belajar, seperti belajar bahasa dan belajar meregulasi emosinya. Dengan adanya kegiatan yang menggunakan layar elektronik (gadget seperti TV, laptop, HP, PS, dll) akan mengurangi waktunya melakukan eksplorasi dunia di sekitarnya secara nyata.
Sementara itu menurut The American Academy of Pediatrics, idealnya Si Kecil bersentuhan dengan gadget, termasuk TV, laptop, ipad, handphone, game console(seperti xbox, PS, dll), bertahap sesuai usianya.
Pada usia 0-18 bulan, Si Kecil belum disarankan sama sekali untuk menggunakan gadget selain video call (untuk menjalin hubungan dengan keluarga jarak jauh). Utamakan permainan yang menggunakan interaksi dan mengenalkan dunia di sekitarnya. Anak baru boleh diperkenalkan pada gadget pada usia di atas 18 bulan dengan durasi yang wajar.
Pasalnya, jika anak sudah terlanjur mengenal gadget terdapat kemungkinan ia mengalami ketergantungan pada teknologi. Jika sudah berlebihan, menurut Rayi, hal ini akan memengaruhi jejaring otak yang dapat mengganggu konsentrasi. “Ketika bermain game atau menggunakan teknologi akan memberikan reward atau efek yang menyenangkan dan ketika pemakaiannya sudah berlebihan, otak akan menjadi kurang sensitif terhadap stimulasi sehingga membutuhkan stimulasi lebih banyak untuk dapat merasakan excitement atau kesenangan lagi. Hal ini seperti ketergantungan atau adiksi,” jelas Rayi.
Tak sampai di situ, Rayi juga menjelaskan bahwa, masalah kesehatan juga dapat muncul ketika anak sudah berlebihan dalam menggunakan gadget. Misalnya, posisi duduk yang buruk, gangguan kesehatan mata, dan kecenderungan mengalami obesitas (jika dalam jangka panjang dan kurang aktivitas fisik).
Sedangkan pada masalah emosional dan sosial, masalah yang mungkin muncul, misalnya seperti anak menjadi menarik diri, kurang dapat meregulasi emosinya (regulasi emosi dipelajari dari lingkungan, jika anak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget maka kesempatan untuk mengenal lingkungan sekitar menjadi berkurang).
Sebagai langkah pencegahan, Psikolog Rayi Tanjung juga memberikan tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk meminimalkan penggunaan gadget pada Si Kecil:
-
Sejak awal orang tua harus memberikan batasan atas pemakaian gadget. Tentukanlah durasi penggunaan gadget dan buatlah jadwal ketat mengenai zona bebas gadget.
-
Berikanlah contoh, sebisa mungkin orang tua tidak banyak menghabiskan waktu di depan gadget.
-
Saat waktu luang, Moms dan Dads dapat mengajak ke tempat bermain yang menarik. Atau melakukan kegiatan bersama sekeluarga di luar rumah. Misalnya, rutinitas mengantar ibu belanja ke pasar, jogging di sekeliling komplek rumah, dsb.
-
Anda juga dapat memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi minatnya. Doronglah anak untuk mencoba berbagai kegiatan baru, misalnya les renang, les membuat komik, dll. Dengan membiasakan anak mencoba mengeskplorasi minatnya, anak memiliki kesibukan yang menarik bagi dirinya.
Moms dan Dads, untuk semakin memberikan waktu-waktu berkualitas Anda dengan Si Kecil, sediakanlah makanan dan minuman yang ia sukai dan mengandung beragam nutrisi yang ia perlukan. Minuman kaya nutrisi yang nikmat dan menyegarkan seperti Ultra Sari Kacang Ijo bisa menjadi pilihan tepat bagi keluarga Anda.
Kandungan karbohidrat dan lemak dalam kacang hijau sangat bermanfaat dalam pemenuhan energi Si Kecil dan seluruh anggota keluarga. Selain itu, tubuh Si Kecil juga dapat terus aktif karena disokong oleh cukupnya kandungan protein, serta berbagai vitamin dan mineral dalam kacang hijau.
Tanpa perlu repot lagi Moms, karena Ultra Sari Kacang Ijo merupakan cara praktis untuk mengkonsumsi kacang hijau yang lezat dan bermanfaat. Anda dan keluarga bisa lebih menikmati quality time bersama dengan lebih sehat dan tetap mendukung perkembangan Si Kecil.
(Binar Murgati Pardini/SW/Wang Tom©123RF.com)