Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal The Lancet menyebutkan bahwa kesehatan prakonsepsi seorang calon ayah perlu diperhatikan. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi kesehatan hingga tumbuh kembang bayi yang akan lahir.
Hal tersebut pun diakui oleh Milton Kotelchuck, profesor pediatri di Harvard Medical School dan ilmuwan senior di Massachusetts General Hospital, AS. Meski Milton tidak terlibat dalam penelitian, namun hasil pernyataan di atas memang perlu dipahami para calon orangtua.
“Melakukan cek kesehatan sebelum memutuskan untuk memiliki anak sangat penting bagi seorang laki-laki. Hal ini nantinya akan meningkatkan keberhasilan proses pembuahan serta menjaga kesehatan dan perkembangan otak sang anak,” jelas Milton Kotelchuck.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan kesehatan pra-konsepsi untuk laki-laki? Hal ini dijelaskan oleh Dr. Haywood Brown, profesor kebidanan dan ginekologi di Duke University School of Medicine, North Carolina, AS, dan Presiden American College of Obstetricians and Gynecologists.
“Tentu saja, tiga hingga enam bulan terakhir sebelum Anda mencoba untuk memiliki anak merupakan waktu yang tepat untuk fokus pada peningkatan atau memastikan Anda menjaga kesehatan yang berkualitas,” jelasnya dilansir dari CNN.
Pengecekan kesehatan ini dilihat dari tiga faktor; kesehatan biologis, individu, dan publik. Secara biologis, prakonsepsi akan didefinisikan sebagai periode embrio belum berkembang. Hal ini terkait pada keinginan individu karena sudah berniat untuk memiliki anak. Untuk faktor publik, akan dilihat gaya hidup, pola makan, juga penyakit seperti obesitas atau diabetes.
Dari hal di atas, bisa disimpulkan bahwa keinginan memiliki anak dan tingkat keberhasilannya bukan hanya dilihat dari kondisi sang ibu atau kualitas sperma yang Dads miliki. Namun juga perlu diperhatikan kesehatan prakonsepsi yang mampu meningkatkan keberhasilan pembuahan dalam rahim pasangan. Jadi, yuk cek kesehatan Anda sekarang, Dads! (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
