Sampai kini, masih banyak ibu yang membedong bayi mereka dengan beragam alasan. Tetapi, apakah hal ini baik untuk dilakukan secara medis? Berikut hasil wawancara M&B dengan dr. Eveline SpA, IBCLC, dari Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta.
Benarkah kaki bengkok karena tidak dibedong?
Dulu, para orang tua mengatakan, bayi yang baru lahir sebaiknya dibedong agar kakinya tidak bengkok. Ada juga ibu yang membedong bayinya dengan alasan agar si bayi tidak kedinginan. Namun, menurut dr. Eveline, kaki bengkok bukan disebabkan bayinya tidak dibedong, melain karena faktor keturunan. Jika Anda merasa tidak memiliki sejarah kaki bengkok dalam keluarga, maka Anda tidak perlu mengkhawatirkan pertumbuhan kaki anak Anda, Moms.
Apakah bedong bisa menimbulkan ruam?
Jika cuaca sedang dingin, tidak masalah jika Anda ingin menjaga tubuh Si Kecil tetap hangat dengan membedongnya. Namun dalam suhu kamar, bayi tidak perlu dibedong karena hal ini dapat menyebabkan tubuhnya menjadi lembap.
Kelembapan berlebih pada akhirnya dapat menimbulkan ruam atau biang keringat. Jadi sebaiknya, Anda menghangatkan tubuh bayi dengan memakaikan jumper (baju panjang yang menutupi lengan dan kaki bayi). Kalau bayi masih terlihat kedinginan, tambahkan selimut. Dengan baju itu, anak tidak akan kedinginan dan ia masih bisa bergerak dengan leluasa atau berpindah posisi tidur. Bedong juga akan membuat ibu kesulitan untuk mengetahui apakah bayinya buang air besar atau tidak.
Jadi, jika Anda masih memutuskan untuk memakaikan bedong, rajin-rajinlah mengecek popok bayi. Periksa setiap maksimal 3 jam sekali untuk mencegah popok bayi terlalu lama dalam keadaan basah. Di samping itu, menurut Dr. Eveline, periksa juga bayi Anda setiap beberapa jam, apakah ada lecet yang disebabkan kain bedong terlalu rapat atau keringat yang membuat lembap. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)