Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Berbahayakah Jika Anak Suka Bermain dengan Lawan Jenis?

Berbahayakah Jika Anak Suka Bermain dengan Lawan Jenis?

Moms, suka memperhatikan Si Kecil saat sedang bermain? Anda tentu sudah hafal apa mainan favoritnya dan siapa teman-temannya. Apakah ia lebih sering bermain dengan teman berjenis kelamin yang sama atau justru dengan lawan jenis?

Jika anak lebih sering bermain dengan teman lawan jenis, sesungguhnya Anda tidak perlu khawatir, Moms. Di usia balita, Si Kecil memang masih bersemangat untuk bereksplorasi. Ia akan mencoba-coba berbagai jenis mainan dan siapa saja teman yang bisa diajak untuk bermain.

Khusus anak yang berusia di bawah 3 tahun, biasanya mereka bahkan tidak terlalu memikirkan gender atau jenis kelamin teman bermainnya perempuan atau laki-laki. Di usia ini, anak-anak lebih mudah terikat pada hal-hal yang paling sederhana seperti ketertarikan pada mainan yang sama serta kenyamanan saat bermain, dan sangat sedikit memperhatikan apakah teman mereka berjenis kelamin sama atau tidak dengan mereka.

Menurut Vanessa LoBue, asisten profesor psikologi di Rutgers University di New Jersey, balita tidak terlalu tahu banyak tentang stereotip gender hingga mereka mulai berusia lebih dewasa. Biasanya, stereotip gender tersebut justru diajarkan oleh ayah dan ibu dari anak tersebut.

Di umur 4 tahun, biasanya mereka sudah cukup menyadari adanya perbedaan jenis kelamin. Di usia ini, anak-anak secara alami punya kecenderungan untuk bermain sesuai gender dan memilih teman yang berjenis kelamin sama.

Namun, jika orang tua tidak terlalu intens mengajarkan soal pembagian kelompok gender, biasanya anak pun tidak akan terlalu memikirkannya. Mereka akan tetap bermain dengan siapa pun yang dianggapnya bisa menimbulkan rasa nyaman.

Sikap Moms membiarkan anak bermain dengan lawan jenis bakal memengaruhi pembentukan wataknya setelah dewasa kelak. Anak yang bermain dengan siapa saja, termasuk lawan jenis, akan lebih fleksibel dalam bersikap. Ia tidak akan mendiskriminasi seseorang hanya karena perbedaan jenis kelamin saja.

Baca juga: Seru dan Bikin Pintar! Ini 10 Manfaat Bermain Puzzle Bersama Anak

Jangan mengolok

So, tidak ada salahnya jika anak suka bermain dengan teman lawan jenis ya, Moms. Namun, satu hal yang perlu Anda ingat, jangan menggoda Si Kecil ketika ia tengah asyik bermain bersama teman yang berbeda jenis kelamin.

Kalimat-kalimat seperti "Pacaran, ya?" atau "Kamu naksir, ya?" hanya akan menurunkan kepercayaan diri anak. Ia akan merasa malu dengan pilihannya bermain bersama teman lawan jenis sehingga tak heran jika anak akan langsung menangis saat mendengar ada yang menggodanya. Efek paling buruk, Si Kecil akan kapok bermain dengan teman lawan jenis dan bisa menimbulkan rasa tidak suka yang berlebihan terhadap anak-anak yang berbeda gender.

Waspada jika...

Di sisi lain, Moms perlu waspada ketika anak hanya suka bermain dengan lawan jenis dan enggan bergaul dengan teman dengan gender yang sama. Ada kemungkinan, ia pernah memiliki trauma atau masalah ketika bermain dengan teman dengan jenis kelamin yang sama. Misalnya, jagoan Anda tidak mau bermain dengan anak laki-laki lainnya karena ia pernah dikasari oleh teman laki-laki lain.

Tentunya, Anda perlu menanyakan mengapa Si Kecil tidak mau bermain dengan teman sesama gender. Cari tahu alasannya dan usahakan untuk menemukan solusi agar anak tidak lagi memilih teman berdasarkan gender saja.

Selain itu, Moms juga perlu memperhatikan apakah Si Kecil suka meniru-niru gaya teman lawan jenis. Anda perlu mengajak anak berbicara, misalnya saat jagoan Anda mulai suka berdandan seperti anak-anak perempuan. Jika diperlukan, Moms juga bisa membawa Si Kecil untuk berkonsultasi dengan ahlinya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)