Setiap orang tua pasti ingin buah hatinya tumbuh menjadi anak yang sehat tanpa mengalami kekurangan sesuatu apa pun. Meskipun begitu, adalah hal yang tidak bisa dihindari jika Si Kecil ternyata memiliki kekurangan, misalnya mengalami gangguan pendengaran, sehingga ia sulit mendengar dan berbicara.
Pendengaran yang baik memang diperlukan Si Kecil untuk membantunya berbicara. Tanpa pendengaran yang sempurna, maka kemampuan berkomunikasi anak pun tidak akan sempurna. Karena itu, yuk, Moms, kenali tanda-tanda anak mengalami masalah pada pendengaran!
Penyebab gangguan pendengaran pada bayi
Tahukah, Moms? Gangguan pendengaran atau tuli bisa dialami anak sejak lahir atau setelah ia dewasa. Gangguan pendengaran sejak lahir biasa disebut tuli kongenital atau gangguan pendengaran berat yang terjadi karena faktor bawaan lahir dan infeksi. Tuli kongenital bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau hal-hal berikut ini.
- Infeksi pada ibu hamil, misalnya infeksi virus atau bakteri
- Penggunaan obat-obatan ototoksik (dapat merusak telinga, mengakibatkan gangguan pendengaran, telinga berdenging, atau gangguan keseimbangan) oleh bumil
- Trauma lahir
- Riwayat trauma kepala pada anak
- Memiliki riwayat penyakit kuning atau jaudince
- Riwayat infeksi pada otak atau tulang belakang
- Riwayat infeksi telinga.
Gejala sejak bayi
Masalah pendengaran kongenital akan bisa diatasi jika dideteksi sejak dini. Moms bisa melihat gejalanya dari kebiasaan Si Kecil sehari-hari. Jika bayi Anda menunjukkan gejala-gejala berikut, maka hampir bisa dipastikan ia memiliki masalah pada pendengarannya.
1. Bayi tidak terkejut ketika mendengar suara yang keras. Apabila ia tak bereaksi, ada kemungkinan Si Kecil mengalami masalah pada pendengarannya.
2. Tidak menoleh untuk merespons ke arah sumber suara. Moms perlu tahu, kondisi ini bisa dilihat pada bayi berusia lebih dari 6 bulan.
3. Bayi tidak mengucapkan kata apa pun, seperti "Mama" atau "Dada" saat sudah memasuki usia 1 tahun.
4. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya, tapi mengalihkan pandangannya ketika bayi melihat Anda.
Masalah pendengaran pada anak
Sementara itu, masalah pendengaran pada anak bisa dilihat dari gejala-gejala berikut ini, Moms.
1. Terlambat mulai berbicara atau perkembangan bicaranya tidak sesuai dengan usianya
2. Pelafalan bicara tidak jelas
3. Tidak bisa mengikuti instruksi
4. Berbicara dengan suara yang lebih keras daripada anak pada umumnya
5. Sering kali bertanya saat diajak berbicara atau mengatakan kata "Apa?" atau "Hah?"
6. Sering menyalakan televisi dengan volume suara yang tinggi
7. Si Kecil sering mengatakan bahwa dirinya tidak mendengar suara Anda.
8. Cenderung menggunakan salah satu telinga ketika mendengar atau mengeluh bahwa ia hanya bisa mendengar di salah satu telinga.
Baca juga: Cara Tepat Menyikapi Anak Alami Gangguan Pendengaran
Bayi atau balita dengan gangguan pendengaran perlu menjalani terapi. Jika tidak, Si Kecil akan mengalami gangguan perkembangan bahasa dan berbicara atau kemampuan kognitif (berpikir, mengetahui, dan memutuskan) yang ia butuhkan untuk belajar.
Anak yang mengalami gangguan pendengaran dari lahir hingga usia 2 atau 3 tahun, memiliki risiko tinggi mengalami gangguan permanen terhadap kemampuan bicara, bahasa, dan belajar.
Dengan mengidentifikasi gangguan pendengaran anak sedini mungkin, terapi pun bisa dimulai sesegera mungkin sehingga gangguan perkembangan lebih lanjut pada anak bisa dicegah seminimal mungkin. Dengan menggunakan alat bantu dengar, diharapkan anak dengan gangguan pendengaran dapat berkembang selayaknya anak normal pada umumnya.
Jika Moms menemukan ciri atau gejala gangguan pendengaran pada anak, jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter. Makin lama Si Kecil mengalami gangguan pendengaran, maka perkembangannya juga akan makin terganggu. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- bayi
- gangguan pendengaran
