Moms, pernahkah Anda mengalami Si Kecil makannya lama sekali? Ternyata ia tidak mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulutnya, melainkan hanya diemut.
Ya, tak sedikit ibu yang dipusingkan dengan kebiasaan anaknya yang suka mengemut makanan. Jika tidak segera disiasati, Si Kecil bisa kekurangan asupan gizi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Berbagai cara dilakukan orang tua untuk menstimulasi tumbuh kembang anak agar optimal. Salah satunya dengan pemberian makanan padat yang bernutrisi lengkap pada anak yang berusia di atas 1 tahun, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang penting sebagai sumber energi serta zat pembangun tubuh, plus vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai zat pengatur.
Baca juga: Kenali ARFID, Gangguan Makan yang Bisa Dialami Balita
Penyebab anak suka mengemut makanan
Sayangnya, kebanyakan anak di usia ini justru memiliki kebiasaan makan yang tidak baik, seperti mengemut makanan. Kebiasaan ini kerap terjadi pada anak yang baru mengenal makanan padat.
Penyebabnya bisa karena ia belum mengerti cara mengunyah yang benar, dalam masa transisi dari makanan cair ke makanan padat, atau karena terlalu asyik bermain sehingga lupa pada makanan yang berada dalam mulutnya.
Apa pun penyebabnya, kebiasaan mengemut makanan ini akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti gigi lebih mudah rusak yang kelak mengakibatkan anak jadi sulit mengunyah, serta risiko infeksi gigi dan gusi. Pastinya, anak juga akan berisiko kekurangan gizi penting yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembangnya.
Mengatasi kebiasaan anak mengemut makanan
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan anak mengemut makanan adalah memperkenalkan sebanyak mungkin jenis makanan dengan cita rasa yang berbeda, sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada anak. Moms juga bisa mengatasi kebiasaan mengemut makanan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Ajari mengunyah yang benar
Orang tua harus berperan aktif dalam memberi contoh cara yang mengunyah secara bertahap, mulai dari cara membuka mulut hingga menggerakkan rahang untuk mengunyah makanan.
2. Variasikan menu
Bukan hanya lauk-pauknya, tapi juga makanan utamanya, seperti mengganti nasi dengan makaroni, spageti, atau bahkan roti. Sesekali, Anda juga bisa membiarkan Si Kecil memilih sendiri jenis makanan yang disukai agar ia lebih bersemangat untuk mengonsumsinya. Ingat Moms, menu yang itu-itu saja hanya akan membuat anak bosan dan malas makan.
Baca juga: Ini Waktu yang Tepat bagi Bayi Siap Makan Nasi
3. Hentikan kebiasaan mengisap dot
Kebiasaan ini bisa membuat anak menjadi terbiasa mengemut makanan. Kurangi pemberian dot dan terangkan dengan bahasa sederhana tentang efek buruk dari mengemut.
4. Ciptakan waktu makan yang menyenangkan
Hindari memberi makan anak sambil bermain atau menonton televisi. Kurangi pula kebiasaan mengobrol saat makan sehingga anak tidak bisa fokus mengunyah makanannya. Biasakan untuk makan bersama di meja makan dengan anggota keluarga yang lain. Jangan mencubit atau memukul anak jika ia mengemut makanan atau berlama-lama saat makan karena hal ini akan menimbulkan trauma atau justru membuatnya lebih lama memproses makanan tersebut.
5. Waktu makan tak lebih dari 30 menit
Waktu makan jangan berlama-lama karena makanan akan teroksidasi dan terkontaminasi sehingga rasa serta bentuknya bisa berubah. Sangat disarankan untuk menyelesaikan makan dalam 30 menit. Jangan paksa anak untuk menghabiskan makanannya karena bisa membuatnya trauma. Selain itu, Si Kecil akan merasa bahwa waktu makan menjadi momen yang menakutkan bagi dirinya. Lebih baik berikan porsi makan yang kecil, tapi sering (small frequent feeding) daripada porsi besar tapi dipaksakan habis sehingga bisa memakan waktu lebih dari 30 menit.
6. Makan dulu sebelum main
Sebaiknya jangan memberikan anak makan sambil bermain agar ia tidak lupa mengunyah. Pisahkan waktu antara waktu makan dan waktu bermain. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)