Menjaga seluruh bagian tubuh agar tetap bersih dan sehat serta berfungsi optimal merupakan hal penting. Salah satu bagian tubuh yang sering terlupa untuk dijaga kebersihannya adalah pusar. Walau terlihat kecil, pusar berperan penting lho, untuk distribusi nutrisi dan oksigen kepada janin selama dalam kandungan.
Keluhan yang sering dialami seputar pusar adalah bau yang tak sedap. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penyebab ringan hingga yang berat, seperti kista. Simak penjelasannya berikut ini, Moms.
Baca juga: Ini Makna Bentuk Pusar tentang Kepribadian Anda!
Kebersihan yang buruk
Bentuk pusar yang masuk ke dalam seperti gua dan berlipat-lipat membuatnya menjadi salah satu tempat terbaik untuk perkembangan bakteri. Sebuah studi yang dimuat di jurnal PLOS One menemukan bahwa terdapat setidaknya 67 kelompok bakteri pada pusar.
Bakteri-bakteri ini memakan minyak, kulit mati, kotoran, dan keringat yang terperangkap di dalam pusar. Tak hanya itu, bakteri-bakteri tersebut juga berkembang biak dan berlipat ganda. Sebagai hasilnya, bau yang tidak sedap bisa keluar dari pusar Anda. Makin dalam pusar Anda, makin banyak pula kotoran dan bakteri yang terdapat di dalam pusar.
Karena itu, penyebab umum pusar yang berbau tak sedap adalah rendahnya kebersihan pusar. Membersihkan pusar dengan rutin dan benar sangatlah diperlukan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada pusar.
Infeksi
Selain kebersihan yang buruk, pusar bisa berbau akibat adanya infeksi. Candida merupakan salah satu bentuk jamur yang tinggal di kulit. Area kulit yang gelap, hangat, dan lembap merupakan lingkungan yang sangat disukai Candida, sehingga pusar Anda merupakan salah satu tempat yang cocok untuk berkembang biak. Infeksi ini lebih sering terjadi pada pengidap diabetes melitus.
Orang yang baru saja melakukan operasi perut, seperi operasi umbilical hernia, juga berisiko besar mengalami infeksi di pusar. Selain itu, luka akibat tindik juga berisiko tinggi untuk memunculkan infeksi di pusar.
Infeksi bisa menyebabkan pusar mengeluarkan cairan kental yang tak jarang berbau. Selain itu, infeksi juga bisa diiringi dengan demam, kemerahan, dan bengkak. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda menemukan tanda-tanda infeksi pada pusar.
Kista
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa jenis kista yang bisa menyebabkan pusar berbau tak sedap, yakni kista epidermoid, kista pilar, dan kista sebaceous. Kista epidemoid terjadi di lapisan teratas kulit dan kista pilar terjadi di area kulit yang dekat dengan folikel rambut. Kedua jenis kista ini mengandung cairan kental protein dan bila pecah bisa mengeluarkan cairan kekuningan yang berbau tak enak. Tak menutup kemungkinan juga kista yang sudah pecah akan mengalami infeksi. Dibandingkan kedua kista ini, kista sebaceous lebih jarang terjadi. Masing-masing penanganan akan disesuaikan dengan jenis dan kondisi infeksi kista.
Tindakan penanganan yang dilakukan pun bervariasi, tergantung kepada penyebab bau pada pusar. Anda bisa segera mengatasi masalah kebersihan pusar dengan rutin membersihkannya, sedangkan infeksi dan kista memerlukan penanganan khusus oleh dokter. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)