Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Waspada Komplikasi Serius Akibat Sembelit saat Hamil!

Waspada Komplikasi Serius Akibat Sembelit saat Hamil!

Perubahan hormon dan tubuh selama hamil bisa membuat tubuh bumil jadi lebih rentan terhadap berbagai keluhan kesehatan, tak terkecuali sembelit. Penelitian menemukan bahwa prevalensi sembelit pada trimester pertama adalah 29,6%, 19% pada trimester kedua, dan 21,8% pada trimester ketiga.

Memang sembelit terkesan sebagai gangguan yang biasa saja, bahkan bisa terjadi kapan saja tanpa perlu hamil. Namun, sembelit tak hanya menyebabkan perut yang terasa tidak nyaman saja, karena bila keadaannya parah bisa menyebabkan komplikasi, Moms. Akan tetapi, jangan keburu panik. Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Waspada Konstipasi Postpartum, Susah BAB Usai Melahirkan!

Komplikasi berbahaya

Walaupun tampak tidak berbahaya, dalam kasus tertentu sembelit bisa menyebabkan komplikasi serius seperti fecal impaction. Melansir WebMD, fecal impaction adalah kondisi di mana kotoran jadi sangat besar dan mengeras di dalam usus besar atau rektum. Dalam kondisi ini, biasanya mengejan pun tak akan bisa memancing kotoran keluar.

Masalah kesehatan ini bisa menjadi lebih parah, karena dapat menyebabkan penyakit yang mematikan atau bahkan kematian bila tidak ditangani dengan baik. Biasanya fecal impaction dialami orang dewasa yang sudah lanjut usia dan memiliki permasalahan pencernaan. Penyebab utamanya adalah konstipasi.

Selain sembelit, beberapa gejala yang menandakan fecal impaction antara lain diare yang sangat cair, cepirit saat batuk atau tertawa, mual atau muntah, sakit punggung, dehidrasi, berkurangnya keinginan untuk buang air kecil, perut yang bengkak, kesulitan bernapas, detak jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah rendah, pusing, berkeringat, demam, dan linglung. Bila Anda sembelit diiringi oleh beberapa tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Membiarkan fecal impaction dapat berujung pada kematian.

Penanganan utama fecal impaction adalah upaya pengeluaran kotoran, dan cara umum yang digunakan adalah dengan enema. Menurut laporan yang dimuat dalam jurnal Clinics in Colon and Rectal Surgery, fecal impaction yang terjadi pada ibu hamil akan ditangani dengan cara yang sama yang dilakukan pada pasien tidak hamil.

Baca juga: Cara Efektif Mengatasi Sembelit pada Bayi MPASI

Cegah sembelit dengan mudah

Mengingat bahayanya, sembelit selama hamil tak bisa dianggap remeh. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sembelit saat hamil, yakni:

1. Jaga pola makan cukup serat. Menurut American Pregnancy Association, porsi serat ideal untuk bumil adalah di rentang 25-30 gram per hari. Serat bisa didapat dari mengonsumsi buah, sayuran, sereal, roti gandum, dan sebagainya.

2. Minum banyak air. Konsumsi serat yang tinggi perlu diiringi dengan asupan cairan yang tinggi pula. Minum air setidaknya sebanyak 8 gelas sehari. Kombinasi dari pola makan cukup serat dan banyak air sangat membantu tubuh untuk membuang kotoran.

3. Rutin olahraga. Bila Anda termasuk orang yang jarang olahraga, maka Anda memiliki risiko besar untuk mengalami konstipasi. Tak perlu yang berat dan susah. Berjalan, berenang, dan olahraga ringan lain selama 20-30 menit sehari bisa membantu kinerja usus lebih optimal.

4. Sigap tangani sembelit. Bila Anda tidak tahu medikasi maupun cara tepat untuk tangani sembelit Anda, berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah tepat.

5. Kurangi suplemen zat besi. Zat besi memang sangat diperlukan untuk perkembangan janin, tapi tetap jaga dalam takaran yang secukupnya, Moms. Konsultasikan dengan dokter tentang asupan zat besi Anda saat mengalami sembelit selama hamil. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)