Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Ini Manfaat Tidak Memakai Celana Dalam untuk Kesehatan

Ini Manfaat Tidak Memakai Celana Dalam untuk Kesehatan
(Foto: Senivpetro/Freepik)

Celana dalam atau underwear merupakan salah satu komponen terpenting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana jika Anda tidak memakai underwear dalam sehari? Rasanya seperti ada yang kurang, sedikit aneh, dan tidak nyaman, bukan?

Namun, ternyata, terlepas dari itu semua, tidak memakai celana dalam bisa memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh lho, Moms. Berikut ini beberapa manfaat tidak memakai celana dalam yang perlu Anda ketahui.

Manfaat tidak memakai celana dalam buat wanita

1. Udara mengalir dengan lebih bebas

Salah satu masalah dengan memakai celana dalam, terutama yang terbuat dari kain sintetis, adalah bisa mencegah udara mengalir dengan lebih bebas ke area intim. Kondisi semacam ini tentu tidak baik untuk kesehatan organ intim Anda.

Dikutip dari Bustle, menurut Kameelah Phillips, MD, seorang obgyn yang berbasis di New York City, tidak memakai celana dalam memungkinkan labia dan vagina mendapatkan udara dengan lebih bebas, "membebaskan" organ intim Anda dari kain celana dalam dan kelembapan yang bisa menumpuk di area tersebut.

2. Mengurangi risiko infeksi jamur

Dikutip dari Healthline, Candida, sejenis bakteri yang berkontribusi terhadap infeksi jamur, dapat tumbuh subur dalam lingkungan yang hangat dan lembap. Mengenakan pakaian dalam yang ketat atau celana dalam yang tidak terbuat dari bahan yang breathable bisa mempertahankan kelembapan di area genital Anda dan membuat bakteri tumbuh subur.

Selain itu, menurut Felice Gersh, M.D., seorang obgyn, kelembapan yang bisa ditimbulkan dari pemakaian celana dalam juga dapat menempatkan jaringan vulva pada peningkatan risiko infeksi jamur yang disebut tinea cruris. Namun, jika udara dibiarkan mengalir di area organ intim, hal tersebut bisa mengurangi risiko kondisi ini terjadi.

3. Melindungi vulva dari cedera

Labia di luar vagina Anda terbuat dari jaringan halus yang mirip dengan bibir. Karena itulah pakaian dalam ketat yang terbuat dari kain buatan (artificial fabrics) bisa merusak dan mengiritasi labia dan kulit di sekitarnya. Hal ini tentu saja membuat Anda terluka, berdarah, atau bahkan infeksi. Ditambah lagi, kondisi semacam ini bisa saja sangat menyakitkan. Oleh karena itu, tidak memakai celana dalam bisa melindungi vulva sekaligus mengurangi risiko peradangan.

4. Mengurangi risiko alergi

Tidak sedikit celana dalam yang mengandung pewarna buatan, tidak terbuat dari bahan yang breathable, dan bahan kimia lainnya yang mungkin saja dapat menyebabkan reaksi alergi kulit atau dikenal dengan sebutan dermatitis kontak. Gangguan ini ditandai dengan munculnya benjolan, ruam, lecet, atau iritasi. Bahkan, reaksi yang lebih serius bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan infeksi.

5. Bakteri buruk tidak dapat berpindah tempat

Celana dalam bermodel thong atau celana yang tidak memiliki bahan yang menutupi bagian bokong, ternyata bukanlah pilihan celana dalam yang baik. Model celana dalam ini biasa dikenakan pada saat memakai gaun atau pakaian super ketat yang bertujuan untuk menghindari penampakan garis pakaian dalam.

Sayangnya, thong bisa membantu perpindahan bakteri buruk dari bagian anal ke vagina. Bahkan, perpindahan bakteri buruk ini pun dapat terjadi setelah mandi. Jadi, alangkah baiknya jika Anda mengganti model celana dalam dengan yang lebih longgar dan breathable, atau tidak mengenakannya sama sekali.

6. Mengurangi risiko gesekan 

Celana dalam memerangkap keringat dan kelembapan sepanjang hari. Lalu, coba bayangkan saat Anda berolahraga atau beraktivitas yang mengeluarkan banyak keringat? Hal ini tentu saja dapat memicu munculnya infeksi jamur dan menimbulkan gesekan antara kulit dan kain. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak memakai celana dalam saat berolahraga, atau saat melakukan kegiatan yang menghasilkan banyak keringat.

Namun, ini adalah pilihan pribadi. Karena, mungkin saja Anda menemukan dan memakai celana dalam yang mampu menyerap keringat dengan baik, sehingga membuat Anda merasa lebih nyaman. Akan tetapi, perlu diingat, segeralah mengganti pakaian dalam setelah berolahraga atau beraktivitas yang mengeluarkan banyak keringat, karena memakai pakaian dalam yang basah untuk waktu yang lama bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.

7. Mencegah kelembapan

Memakai celana dalam memang tidak secara langsung bisa menyebabkan ISK (infeksi saluran kemih), apalagi jika tubuh Anda tidak rentan terhadap infeksi. Namun, jika Anda mengalami keputihan yang banyak dan tidak ingin mengenakan pakaian dalam yang lembap, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk tidak mengenakan celana dalam.

Jika seorang wanita karena alasan tertentu memiliki area kewanitaan yang lembap atau cukup basah, maka tidak mengenakan pakaian dalam saat memakai pakaian yang longgar bisa cukup membantu mencegah timbulnya basah dan lembap pada celananya.

8. Menghindari bahan kimia berbahaya

Tidak memakai celana dalam, bahkan hanya sesekali, dapat memberi labia dan vagina Anda sedikit waktu dari bahan kimia yang mungkin saja mengendap di celana dalam Anda setelah dicuci. Baik itu detergen atau pelembut kain, semuanya dapat mengiritasi kulit Anda. Dengan tidak memakai celana dalam, Anda bisa menghindarkan organ intim dari bahan kimia berbahaya.

Manfaat tidak memakai celana dalam buat pria

Pada dasarnya, pria mendapatkan beberapa manfaat yang sama dengan wanita ketika tidak memakai celana dalam. Namun, ada beberapa manfaat tambahan untuk pria ketika tidak memakai celana dalam, antara lain: 

1. Mencegah gatal dan infeksi jamur

Alat kelamin yang lembap dan basah adalah tempat berkembang biak yang sangat baik untuk jamur. Hal ini bisa menyebabkan kemerahan, iritasi, dan gatal pada alat kelamin Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga alat kelamin Anda tetap sejuk dan kering, terutama setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya.

2. Mengurangi risiko iritasi dan cedera

Adanya gesekan kain celana dalam dengan penis atau skrotum bisa menyebabkan iritasi dan bahkan cedera. Mengutip Healthline, mengenakan celana jeans atau celana pendek yang longgar dan nyaman tanpa celana dalam sebenarnya bisa mengurangi gesekan pada alat kelamin.

3. Memengaruhi produksi sperma

Untuk menghasilkan sperma secara efisien, testis harus bertahan pada suhu 34 derajat Celsius atau beberapa derajat lebih dingin dari suhu tubuh normal. Mengenakan celana dalam, terutama celana dalam yang ketat, bisa mendorong testis dan meningkatkan suhu skrotum, sehingga membuat lingkungan testis jadi kurang ideal untuk memproduksi sperma, dan bahkan bisa menyebabkan hipertermia testis. Seiring berjalannya waktu, hal ini tentu dapat menurunkan jumlah sperma Anda dan meningkatkan kemungkinan infertilitas.

Baca juga: Dads Wajib Tahu, Ini 10 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Itulah beberapa manfaat tidak memakai celana dalam untuk kesehatan. Meskipun begitu, tidak memakai celana dalam adalah sepenuhnya pilihan pribadi Anda. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Senivpetro/Freepik)