Sumpit merupakan salah satu alat makan yang sering digunakan oleh masyarakat Cina, Jepang, dan Korea. Meski terlihat sama, sebenarnya ketiga negara di benua Asia ini memiliki jenis sumpit yang berbeda-beda, mulai dari bentuk, ukuran, dan bahan dasar pembuatan sumpit.
Negara Cina biasanya menjadikan bambu, tulang, kayu, bahkan zamrud sebagai bahan dasar pembuatan sumpit. Tak berbeda jauh dengan Cina, sumpit Jepang juga terbuat dari bambu atau kayu. Sementara sumpit Korea biasanya terbuat dari bahan logam yang cenderung licin dan menjadi tantangan sendiri ketika digunakan saat makan.
Tak hanya saat menyantap mi, sumpit ini juga bisa digunakan saat makan nasi ataupun lauk. Kebiasaan makan menggunakan sumpit ini bukan sekadar menjadi budaya saja di beberapa negara di Asia, tapi ternyata ada segudang manfaat bagi kesehatan saat makan menggunakan sumpit. Apa saja manfaatnya?
1. Membantu menurunkan berat badan
Makan berlebihan merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami kenaikan berat badan. Dengan makan menggunakan sumpit, Anda bisa fokus untuk mengontrol porsi makan Anda, dan ketika Moms makan dengan potongan atau jumlah kecil dan makan sedikit, ini memberikan tubuh Anda waktu yang diperlukan untuk memberikan sinyal pada otak bahwa Anda sudah kenyang. Dengan demikian, Anda bisa berhenti makan dan merasa kenyang sehingga tidak akan makan berlebihan.
2. Menurunkan indeks glikemik makanan
Kebiasaan makan menggunakan sumpit ternyata bisa membantu Anda menurunkan indeks glikemik pada makanan yang Anda makan. Indeks glikemik merupakan tingkat kecepatan suatu makanan diubah menjadi gula di dalam tubuh.
Makin cepat makanan yang Anda konsumsi berubah menjadi gula, maka kadar indeks glikemiknya makin tinggi, begitu juga sebaliknya. Para penderita diabetes biasanya disarankan untuk menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi karena dapat memengaruhi kadar gula mereka.
Sebuah studi menunjukkan bahwa makan nasi menggunakan sumpit bisa membuat respons glikemik yang lebih rendah. Kebiasaan makan ini dapat mengurangi angka indeks glikemik menjadi 68 dari angka 81 indeks glikemik saat makan memakai sendok. Hal ini bisa disebabkan karena porsi yang lebih kecil serta mengunyah makanan dengan baik.
Baca juga: Makanan yang Perlu Dihindari saat Berusia 30-an Tahun
3. Melatih koordinasi otak dan tubuh
Selain bisa membantu menurunkan berat badan dan indeks glikemik makanan, makan menggunakan sumpit juga bermanfaat bagi tubuh dan otak Anda. Kebiasaan makan ini dapat mengembangkan dan meningkatkan koordinasi otak dan tubuh Anda serta ketepatan saat Anda bergerak. Penggunaan sumpit saat makan membuat waktu makan Anda menjadi ajang melatih koordinasi karena saat makan dengan sumpit, otak benar-benar bekerja.
Kebiasaan makan dengan sumpit ini juga baik dilakukan bagi anak-anak yang notabene masih belajar menggunakan anggota tubuh mereka serta bagi orang-orang yang menderita beberapa jenis trauma neurologis.
4. Mencegah risiko tersedak
Mengigit makanan yang terlalu besar yang melebihi kemampuan Anda untuk mengunyah dapat berisiko menyebabkan kecelakaan saat makan, salah satunya menimbulkan risiko tersedak. Bila Anda makan dengan sumpit, risiko tersedak bisa dihindari, karena saat Anda mengambil makanan dengan sumpit, Anda bisa menyesuaikan gigitan makanan sesuai kemampuan mengunyah Anda.
5. Mencegah kembung
Saat makan dengan cepat dan melahap atau menggigit makanan dalam ukuran besar, kita akan menelan banyak udara yang bisa menyebabkan kembung. Namun, ketika kita makan menggunakan sumpit, gigitan makanan yang kita makan tetap terkendali dan pengunaan sumpit juga bisa memastikan kita mengambil gigitan yang kecil sehingga bisa mengunyah makanan dengan benar. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)
