Para ahli memperkirakan, jauh sebelum kelahiran bayi, otak bayi laki-laki dan perempuan sudah berkembang secara berbeda. Setelah mereka dilahirkan, otak mereka pun tumbuh dengan cepat, namun pada area yang beragam. Jadi, pada usia yang sama, bayi laki-laki dan bayi perempuan mengalami tahapan perkembangan yang tidak sama, begitu pun dengan ukuran otaknya.
Pada bayi laki-laki, otak mereka tumbuh lebih besar dibandingkan dengan bayi perempuan, meski perbedaannya tidak terlalu signifikan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pada bayi perempuan, bagian otak yang membantu mengontrol bahasa dan emosi cenderung lebih besar. Bagian yang menghubungkan otak kiri dan otak kanan pun lebih besar pada bayi perempuan ketimbang bayi laki-laki. Oleh sebab itu, para ahli kemudian menyimpulkan bahwa perempuan cenderung menggunakan otak kiri dan otak kanannya untuk menyelesaikan masalah. Sementara pada bayi laki-laki, area yang mengatur kontrol emosi mendalam (misalnya ketakutan) di dalam otaknya sedikit lebih besar.
Kendati demikian, dilansir melalui Babycenter, otak adalah organ yang sangat fleksibel. Anak-anak membangun hubungan di antara sel-sel otaknya melalui pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan mereka saat mereka membaca, mendengarkan, memperhatikan, dan beraktivitas. Jadi, perbedaan pada struktur otak mereka tidak serta-merta membuat salah satunya menjadi lebih baik. Otak bayi masih sangat muda dan mudah diajari banyak hal. Kunci berkembangnya area-area di dalam otak mereka tergantung apakah area tersebut sering digunakan dan dilatih atau tidak. (Sagar/DMO/Dok. M&B)
