Semua bayi memang sangat lucu dan menggemaskan ya, Moms. Wajar jika Anda ingin selalu mengajaknya bermain, bercanda, menggelitik, hingga bayi tertawa lepas. Demi mendengar tawa Si Kecil, banyak orang yang mengajak bayi bermain dengan cara yang terlalu heboh, misalnya dengan cara mengayun, mengguncang, atau bahkan melempar bayi ke atas dan menangkapnya kembali. Sering melihat cara bermain seperti ini? Bayi Anda mungkin tertawa, tetapi bayi Anda juga berisiko mengalami kerusakan otak akibat shaken baby syndrome lho, Moms!
Apa itu shaken baby syndrome? Apa bahayanya dan bagaimana mencegahnya? Simak informasi penting berikut ini, Moms.
Apa Itu Shaken Baby Syndrome?
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), shaken baby syndrome atau SBS merupakan cedera yang terjadi pada bayi akibat guncangan yang terlalu keras saat mengayun. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak anak, perdarahan retina, cedera tulang, dan bahkan kematian! "Sindrom ini merupakan salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf pada anak akibat kekerasan," tulis IDAI di situsnya.
Cara Mencegah Shaken Baby Syndrome
Menurut IDAI, beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah terjadinya shaken baby syndrome adalah sebagai berikut:
1. Stop mengguncang tubuhnya
Baik disengaja atau tidak, bermain terlalu ekstrem dengan bayi bisa menyebabkan SBS. IDAI menyarankan untuk menghindari bermain atau bercanda dengan bayi dengan cara mengayunkan bayi pada lengan atau anggota tubuh lainnya. Hindari juga mengguncang atau melempar tubuh bayi. Ini terkesan sepele, tetapi sangat berbahaya hingga bisa mengancam nyawa bayi lho, Moms!
2. Gunakan ayunan khusus
Jika meletakkan bayi pada ayunan, Moms perlu menggunakan ayunan khusus untuk bayi yang berayun dengan lembut. Hal ini sangat penting agar ayunan bayi tidak terlalu kencang dan berpotensi menyebabkan Si Kecil mengalami SBS.
3. Selalu pantau saat bermain
Terkadang anak yang lebih besar atau orang lain ingin bermain dengan bayi Anda yang menggemaskan. Jika ini terjadi, pastikan bayi Anda selalu dalam pantauan ya, Moms. Anak yang lebih besar atau orang lain belum tentu tahu bahaya shaken baby syndrome. Maka pastikan mereka tidak bermain atau bercanda terlalu ekstrem dengan bayi Anda.
4. Pilih pengasuh yang dapat dipercaya
Jika Moms harus meninggalkan bayi dengan pengasuh, pilihlah pengasuh yang dapat dipercaya. IDAI juga menyarankan untuk mencari pengasuh yang sudah stabil dan matang secara psikologis. Jangan lupa untuk menekankan pada pengasuh Anda akan bahaya SBS, sehingga pengasuh dapat mengetahui batas wajar bermain atau bercanda dengan bayi Anda. Bermain ciluk ba saja sudah cukup seru bagi bayi, tidak perlu melemparnya ke atas dan menangkapnya kembali hanya untuk membuat bayi tertawa.
5. Cari bantuan profesional
Terkadang orang tua sering tidak menyadari atau bahkan meremehkan tekanan mental yang ia hadapi. Padahal, masalah psikis ini bisa memengaruhi cara Anda bermain dengan Si Kecil, sehingga berpotensi terlalu ekstrem hingga mencelakai bayi.
Sebelum itu terjadi, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Berkonsultasi dengan sang pakar hingga masalah psikis Anda selesai akan dapat membantu Anda mengasuh anak secara aman dan bertanggung jawab. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- shaken baby syndrome
- bayi