Anak di usia 2 atau 3 tahun diketahui belum mampu mengontrol emosinya dengan baik. Karenanya, salah satu cara yang mereka lakukan untuk berkomunikasi adalah dengan menangis. Namun, tak jarang mereka menangis hingga histeris atau tantrum yang umumnya terjadi tanpa alasan yang jelas.
Tantrum yang dialami Si Kecil ini bisa terjadi di ruang publik, seperti mal, pesta, atau juga saat acara keluarga. Kondisi ini sdringnya muncul ketika anak sedang beraktivitas di siang hari. Namun, tantrum ternyata juga bisa terjadi ketika anak sedang tertidur di tengah malam, lho!
Saat tantrum di tengah malam, tangisan histeris Si Kecil bisa jadi cukup mengganggu orang-orang di sekitarnya. Hal ini tentu akan merepotkan, sebab tantrum bisa berlangsung lebih dari 10 menit tanpa henti. Tantrum saat tengah malam yang dialami oleh Si Kecil dapat terpicu oleh 5 kondisi yang jadi penyebabnya, yakni:
1. Mimpi Buruk
Sejak bayi, anak-anak sudah bisa mengalami mimpi buruk. Hal ini dipicu oleh tayangan yang ia tonton, permainan tertentu, atau cerita yang ia dengarkan saat sedang sadar sepenuhnya. Ketika malam tiba dan mimpi buruk terjadi, Si Kecil akan terbangun secara tiba-tiba. Akibatnya, ia akan menangis karena merasa takut dan cemas, terutama saat anak tidur seorang diri.
Jika kondisi ini terjadi, Moms bisa menemani Si Kecil sejenak. Biarkan ia menceritakan mimpi yang dialami dan pahami situasinya. Setelah tenang, Anda perlu mengajak anak untuk kembali tidur agar kualitas istirahatnya tetap terpenuhi dengan baik.
2. Night Terror atau Teror Malam
Mimpi buruk yang Si Kecil alami dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Efeknya adalah anak mengalami night terror atau kondisi psikologis di mana Si Kecil biasanya tiba-tiba terbangun dari tidurnya, lantas ia akan duduk, berteriak dengan mata terbelalak, dan terlihat sangat ketakutan. Kondisi ini pun akan membuatnya menangis histeris di tengah malam dengan durasi cukup lama.
Untuk mengatasinya, Moms sebaiknya mengurangi screen time Si Kecil di siang hari. Terlalu sering menggunakan gadget bisa memengaruhi imajinasi anak, terutama saat ia tidur. Pastikan juga Si Kecil tidak kelelahan karena terlalu banyak aktivitas pada siang hari atau sebelum tidur.
3. Anak Sedang Sakit
Kondisi tantrum juga bisa dipicu oleh rasa sakit yang dialami oleh Si Kecil. Hal tersebut biasanya terjadi karena anak belum mampu menyampaikan apa yang dirasakan dan ia belum memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik. Untuk itu, akan lebih baik jika Moms segera membawanya ke dokter agar anak mendapatkan penanganan medis yang tepat jika diperlukan.
4. Lingkungan Kurang Kondusif
Saat tidur, ada baiknya jika Moms mengecek kondisi ruang tidur Si Kecil. Apabila suhu ruangan membuatnya kegerahan atau kedinginan, maka tantrum di tengah malam bisa saja terjadi. Selain itu, pastikan juga tidak ada suara bising atau bahkan atmosfer yang terlalu sepi saat anak tidur. Dengan memastikan tempat dan suasana ruang yang kondisif, maka Si Kecil bisa tidur lebih nyenyak ketika malam hari.
5. Anak sedang Tumbuh Gigi
Ketika fase tumbuh gigi tiba, Si Kecil tentu akan merasa tidak nyaman ketika beraktivitas. Kondisi ini pun dapat mengganggunya saat tidur di malam hari, hingga membuatnya tantrum. Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengecek kondisi gigi Si Kecil. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)