Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Gatal-gatal saat Hamil Umum Terjadi, Namun Bisa Jadi Gejala Penyakit

Gatal-gatal saat Hamil Umum Terjadi, Namun Bisa Jadi Gejala Penyakit

Gatal-gatal merupakan salah satu gangguan umum yang terjadi saat hamil. Mungkin juga Anda merupakan salah satu ibu hamil yang mengalaminya, Moms. Rasa gatal yang menyerang bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Bahkan terkadang rasa gatal disertai dengan ruam dan guratan merah. Tak jarang, rasa gatal yang dialami ini akan semakin intens, bahkan hingga membuat Anda tetap terjaga di malam hari.

Penyebab gatal-gatal saat hamil

Sebenarnya, wajar jika Anda merasakan gatal-gatal saat hamil, Moms. Selama masa kehamilan, kulit Anda meregang agar Anda bisa menampung janin yang tumbuh makin besar. Peregangan kulit inilah yang akan membuat kulit Anda jadi gatal. Jadi, bukan karena lebatnya rambut janin, ya. Suhu tubuh Anda juga meningkat karena adanya pertambahan volume darah dalam tubuh, sehingga kulit Anda menjadi mudah kering dan gatal-gatal.

Selain itu, gatal-gatal juga biasanya disebabkan oleh gejala PUPPP (Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy). PUPPP biasanya terjadi akibat meningkatnya hormon hCG (human chorionic gonadatrophin) dan hormon estrogen.

Biasanya, gatal-gatal ini muncul pada trimester ketiga. Rasa gatal yang dialami ibu hamil juga bervariasi, dari yang ringan hingga berat, dimulai dari perut, lalu merambat ke paha, kaki, lengan, dada, dan bokong, disertai timbulnya ruam, plak, rasa kebas, kemerahan, bengkak dan bintik-bintik berisi cairan seperti bekas digigit serangga.

Waspada gatal-gatal jika...

Umumnya, gangguan gatal-gatal pada ibu hamil ini tidak berpengaruh pada janin. Walaupun begitu, Moms sebaiknya tetap waspada. Meskipun jarang terjadi, gatal-gatal ternyata juga bisa menjadi gejala dari kondisi liver, yakni obstetric cholestasis (OC).

“Hormon kehamilan memengaruhi cara liver Anda memproduksi dan menyimpan zat bernama bile. Dalam kondisi cholestasis, zat tersebut menumpuk dalam liver lalu perlahan-lahan bocor ke aliran darah. Begitu zat sampai ke kulit, Anda akan merasa sangat gatal,” ujar Patrick O’Brien, konsultan obstetri dan ginekologi di University College London Hospital, Inggris.

Pada dasarnya, cholestasis bisa membuat ibu sakit karena kondisi ini mengurangi kinerja liver dalam mengeluarkan racun. Janin Anda pun akan bisa terkena dampak serius jika OC tidak segera ditangani, Moms. “Janin Anda bisa sakit tiba-tiba, dan sekali lagi, meskipun ini jarang terjadi, bahkan bisa sampai meninggal,” tambah Patrick. Jika kondisi ini terjadi, Anda perlu diinduksi pada usia kandungan 37 minggu untuk keselamatan Anda dan janin.

Apa yang mesti dilakukan saat gatal-gatal menyerang?

Bila Moms terkena masalah gatal-gatal saat hamil, Anda bisa coba langkah-langkah berikut ini untuk mengatasinya:

  • Mandi dengan air hangat (tidak terlalu panas) untuk meringankan serangan gatal-gatal pada kulit.
  • Setelah mandi, pakailah krim pelembap kulit, seperti cocoa butter, agar kulit tidak kering. Krim pelembap kulit ini juga berfungsi untuk mengurangi risiko stretch mark di tubuh.
  • Hindari mengenakan pakaian yang ketat selama hamil, karena berisiko membuat kulit jadi mudah berkeringat dan menimbulkan iritasi.
  • Jangan menggaruk kulit yang gatal karena hanya akan meninggalkan noda kehitaman dan bisa menimbulkan infeksi.
  • Banyak minum air putih untuk menjaga kelembapan tubuh.

Kapan Anda harus ke dokter?

Jika kulit Anda tidak mengering, tapi Anda mengalami gatal-gatal yang terasa terus-menerus mulai dari perut, tangan, dan kaki, dengan atau tanpa ruam, segera konsultasikan masalah ini pada dokter ya, Moms. Cholestasis bisa terjadi pada tahap kehamilan kapan pun, tetapi lebih sering ditemukan pada 20 minggu terakhir usia kehamilan.

Pengobatan dapat dilakukan, dan Moms juga perlu memeriksakan liver Anda secara teratur. Jika ini memang terjadi, maka ada kemungkinan Anda perlu melahirkan pada minggu ke-38, karena setelah itu akan sangat berisiko buat janin Anda, Moms. (M&B/SW/Foto: Chajamp/123RF)