Banyak orangtua yang memiliki intelligence quotient (IQ) tinggi berharap anaknya bisa mewarisi kecerdasan yang sama. Namun, apakah kecerdasan itu bersifat menurun? Menurut Dr. Anand Saggar, pakar genetika, kecerdasan adalah sesuatu yang sulit ditebak. Otak manusia memang berhubungan erat dengan gen. Namun, orangtua yang memiliki kecerdasan tinggi tentu berpeluang lebih besar untuk memiliki anak-anak dengan tingkat kecerdasan yang sama. “Penelitian terhadap anak kembar mengungkapkan bahwa anak memang mewarisi kecerdasan otak orangtua mereka. Namun, apa yang akan Anda lakukan dengan kecerdasan yang dimiliki itu adalah hal yang lebih penting,” ujar Dr. Katy Featherstone, pakar genetika lain. Pada dasarnya, semua fenotipe itu dipengaruhi oleh faktor genotipe dan lingkungan. Dalam hal ini, faktor lingkungannya bisa berupa stimulasi pendidikan dan nutrisi, yang merupakan faktor besar dalam peningkatan kecerdasan anak. Ini bukti bahwa perawatan yang diberikan lebih penting daripada warisan gen dari orangtua. Apalah artinya anak berbakat cerdas jika tidak diberi stimulan dan nutrisi tepat! Jadi, tingkat kejeniusan anak lebih banyak dipengaruhi oleh perawatan orangtua daripada sekadar IQ yang tinggi, seperti dilaporkan banyak hasil penelitian. (Siksta/doc.M&B)
