Air ketuban memiliki peranan vital selama masa kehamilan. Air ketuban atau cairan amnion merupakan cairan yang terdapat di dalam kantong ketuban yang mengelilingi janin selama masa kehamilan. Fungsi air ketuban antara lain:
- Melindungi janin dari guncangan dan benturan
- Membantu perkembangan otot dan tulang bayi dengan memberi ruang untuk bergerak
- Menjaga suhu yang stabil sehingga janin tetap hangat
- Berperan dalam perkembangan paru-paru bayi.
Mengingat betapa penting manfaatnya, maka volume air ketuban harus stabil di masa kehamilan. Karena itu, Moms perlu mewaspadai jika merasakan adanya tanda air ketuban mulai berkurang atau tinggal sedikit. Berikut ini tanda air ketuban sedikit serta dampaknya pada kehamilan dan janin di dalam kandungan.
Tanda air ketuban sedikit
Mengetahui jumlah air ketuban memang tidak mudah tanpa pemeriksaan khusus, apalagi jika Moms tak mengalami peristiwa tertentu, seperti air ketuban rembes. Tanpa ada keluhan, pastinya Moms akan kesulitan untuk mengetahui tanda air ketuban sedikit.
Meskipun begitu, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi air ketuban sedikit dan perlu bumil waspadai, yakni:
1. Pergerakan bayi yang berkurang. Jika Moms merasa pergerakan bayi menjadi lebih jarang atau lemah, ini bisa jadi tanda air ketuban sedikit.
2. Ukuran rahim tidak sesuai. Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter mungkin memperhatikan bahwa ukuran rahim tidak sesuai dengan usia kehamilan Anda.
3. Kebocoran cairan. Rasa basah atau kebocoran cairan dari vagina, terutama jika berbau manis, bisa menjadi tanda cairan ketuban berkurang atau sedikit.
Dampak air ketuban sedikit
Mengingat betapa pentingnya peran air ketuban di masa kehamilan, Moms perlu menjaga kuantitasnya agar selalu stabil. Apabila air ketuban hanya sedikit atau yang dikenal dengan istilah oligohidramnion, Moms bisa berisiko mengalami:
1. Komplikasi kelahiran. Risiko kelahiran prematur atau kesulitan saat lahir bisa meningkat.
2. Perkembangan bayi terganggu. Cairan yang sedikit bisa memengaruhi perkembangan paru-paru dan anggota tubuh bayi.
3. Komplikasi tali pusat. Tekanan pada tali pusat dapat memengaruhi aliran darah ke bayi.
Baca juga: Jangan Sampai Kurang! Ini Cara Memperbanyak Air Ketuban
Saat air ketuban berkurang atau sedikit
Normalnya, air ketuban memang bisa bertambah dan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada usia kehamilan 34 minggu, jumlah air ketuban bisa mencapai 800 ml (volume paling banyak) dan akan menurun hingga 600 ml ketika usia kandungan 40 minggu atau mendekati waktu persalinan.
Namun, jika bumil merasa air ketuban menjadi sedikit sebelum waktunya, Anda harus waspada dan segera mengambil tindakan. Langkah pertama tentunya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan dokter kandungan Anda.
Saat mendapatkan pasien dengan air ketuban yang sudah sedikit, dokter mungkin akan memberikan obat atau suplemen khusus untuk meningkatkan produksi air ketuban. Selain itu, dokter juga akan meminta ibu hamil untuk:
1. Memastikan untuk minum air yang cukup setiap hari, karena dehidrasi bisa memengaruhi jumlah air ketuban.
2. Beristirahat dan mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan guna memberi tubuh istirahat yang memadai. Dalam beberapa kasus, dokter akan meminta bumil bed rest selama periode waktu tertentu.
3. Dokter mungkin akan menyarankan pemantauan yang lebih sering untuk memastikan kesehatan bumil dan janin di dalam kandungan.
Itulah beberapa tanda air ketuban sedikit yang perlu Moms ketahui. Kekurangan air ketuban bisa berakibat fatal bagi bumil dan janin di dalam kandungan. Karena itu, Moms perlu mewaspadai tanda air ketuban sedikit. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)