Sembelit bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Bahkan gangguan kesehatan yang satu ini cukup sering terjadi pada anak balita. Lalu bagaimana cara mengatasi balita yang sedang mengalami sembelit?
Sembelit pada balita didefinisikan sebagai kondisi ketika anak mengalami kesulitan buang air besar yang ditandai dengan feses yang keras, kering, atau jarang terjadi (kurang dari 3 kali dalam seminggu). Gangguan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan bahkan nyeri.
Meskipun tergolong umum, sembelit yang dibiarkan terus-menerus bisa memengaruhi kesehatan anak, baik secara fisik maupun psikologis, seperti merasa cemas atau takut saat ingin buang air besar (BAB).
Sembelit pada balita biasanya ditandai dengan:
- Frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu
- Feses berbentuk keras atau menggumpal seperti butiran kelereng
- Rasa sakit atau tidak nyaman saat BAB
- Perut terlihat kembung atau membesar
- Balita menjadi rewel atau terlihat tegang saat mencoba BAB.
Baca juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak agar Tidak Mudah Sakit
Penyebab sembelit pada balita
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan sembelit pada balita, yakni:
1. Kurangnya konsumsi serat. Balita yang tidak mendapatkan cukup asupan serat dari buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian bisa mengalami sembelit karena serat membantu memfasilitasi gerakan usus yang sehat.
2. Dehidrasi. Kurangnya asupan cairan, seperti air putih, bisa menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.
3. Perubahan dalam pola makan. Memperkenalkan anak pada makanan padat untuk pertama kalinya atau perubahan lainnya dalam pola makan bisa menyebabkan sembelit sementara.
4. Menunda BAB. Beberapa balita cenderung menghindari BAB karena takut sakit atau terlalu sibuk bermain. Menahan BAB bisa memperburuk sembelit, karena tinja akan menjadi lebih keras.
5. Faktor medis. Dalam kasus tertentu, sembelit mungkin berkaitan dengan kondisi medis, seperti gangguan tiroid, alergi makanan, atau intoleransi laktosa.
Cara mengatasi sembelit pada balita
Langkah berikut ini bisa menjadi solusi praktis dan efektif yang bisa membantu balita Anda terbebas dari sembelit dengan cepat.
1. Perbanyak konsumsi cairan. Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup air setiap harinya. Jika anak bosan dengan air putih, Anda bisa mencoba air lemon atau jus buah segar tanpa tambahan gula.
2. Memberikan makanan kaya serat. Tambahkan lebih banyak buah-buahan, seperti pepaya, pir, atau apel (dengan kulitnya) ke dalam menu makan anak. Jangan lupa menyajikan sayuran seperti brokoli atau bayam dan gantikan camilan olahan dengan biji-bijian utuh.
Baca juga: Baik untuk Sistem Pencernaan dan Diet, Ini 10 Buah Tinggi Serat
3. Ajak anak tetap aktif. Aktivitas fisik seperti bermain, berjalan, atau bahkan menari bisa membantu merangsang gerakan usus yang sehat.
4. Perkenalkan kebiasaan BAB yang baik. Ajari anak untuk duduk di toilet secara rutin, misalnya di pagi hari. Pastikan suasana tetap santai dan tidak menekan anak.
5. Berikan susu formula yang tepat. Jika Si Kecil mengonsumsi susu formula, pastikan Anda memilih susu formula yang ramah dengan pencernaan. Beberapa susu formula memiliki formula khusus untuk membantu mencegah sembelit.
6. Konsultasikan dengan dokter. Jika semua langkah di atas telah dicoba, tapi sembelit masih berlanjut, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan pelunak tinja atau pemeriksaan lebih mendalam untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain pada anak.
Dengan langkah yang tepat, sembelit pada balita dapat diatasi dan dicegah dengan efektif. Pola makan seimbang, kebiasaan aktif, dan komunikasi yang baik dengan Si Kecil akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan pencernaannya. (M&B/Hana/WR/Foto: Freepik)