Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Tanda Bahaya pada Balita yang Perlu Orang Tua Ketahui

Tanda Bahaya pada Balita yang Perlu Orang Tua Ketahui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond

Sebagai orang tua, tawa dan tangis anak adalah bagian dari perjalanan yang penuh warna. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ada saat-saat di mana perhatian ekstra sangat diperlukan. Mengenali tanda bahaya pada balita bisa membantu Anda memberikan perawatan yang tepat dan segera serta mencegah kondisi yang lebih serius pada Si Kecil.

Berikut ini beberapa tanda peringatan pada balita yang sebaiknya perlu dikenali dan diwaspadai, mulai dari perubahan fisik hingga perilaku tidak biasa. Moms juga perlu tahu kapan harus menghubungi dokter untuk memastikan anak selalu sehat.

1. Demam tinggi 

Untuk balita, suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius sering kali dianggap sebagai demam. Namun, jika suhu mencapai 39 derajat Celsius atau lebih, ini menjadi lebih serius. Hubungi dokter jika demam berlangsung lebih dari 2 hari atau disertai gejala lain seperti ruam, kejang, atau muntah. Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan cairan seperti air atau sup. Untuk bayi di bawah usia 3 bulan, demam sekecil apa pun harus dianggap darurat medis.

2. Sesak napas atau kesulitan bernapas 

Kesulitan bernapas bisa menjadi indikator masalah kesehatan serius, seperti infeksi saluran pernapasan atau alergi parah. Perhatikan tanda-tanda seperti:

  • Bernapas dengan suara mengi atau mendengkur
  • Gerakan dada yang terlihat terlalu berat saat bernapas
  • Kulit anak tampak membiru atau abu-abu, terutama di sekitar bibir.

Jika Anda melihat tanda-tanda ini, segera bawa Si Kecil ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: Pertolongan Pertama saat Anak Sesak Napas, Lakukan 7 Langkah Ini, Moms!

3. Dehidrasi 

Dehidrasi pada balita bisa terjadi saat Si Kecil tidak minum cukup cairan, terutama saat ia muntah atau diare. Tanda-tanda dehidrasi meliputi:

  • Mulut dan bibir kering
  • Tidak buang air kecil dalam 6-8 jam
  • Mata tampak cekung
  • Anak terlihat lemas atau tidak aktif seperti biasanya.

Moms bisa berikan cairan elektrolit khusus anak untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Jika gejala memburuk atau anak tidak bisa minum, segera cari bantuan medis.

4. Muntah atau diare yang berlebihan

Meskipun muntah atau diare sesekali biasanya tidak berbahaya, jika terjadi terlalu sering, ini bisa memicu dehidrasi. Selain itu, muntah yang disertai darah atau diare yang sangat cair adalah tanda bahaya yang memerlukan perhatian khusus.

Untuk mengatasinya, berikan makanan ringan seperti pisang atau nasi untuk mengurangi gangguan pada perut anak dan pastikan anak tetap terhidrasi ya, Moms. Namun, jika kondisi ini terus berlanjut lebih dari 24 jam atau disertai demam, segera konsultasikan dengan dokter.

5. Ruam yang menyebar atau tidak biasa

Ruam pada anak sering kali disebabkan oleh alergi atau infeksi ringan. Namun, ada situasi tertentu di mana ruam harus diwaspadai, seperti:

  • Ruam yang tidak hilang saat ditekan
  • Ruam yang menyebar dengan cepat bersama dengan demam
  • Terdapat luka atau lepuhan yang bernanah.

Jika Anda melihat tanda-tanda ini, bawa Si Kecil ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

6. Perubahan perilaku secara tiba-tiba

Jika balita Anda tiba-tiba menjadi terlalu lemas, tidak responsif, atau justru sangat rewel tanpa alasan jelas, ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada kesehatannya. Perhatikan juga jika anak tampak sangat mengantuk atau sulit dibangunkan. Dalam kasus seperti ini, jangan tunda untuk mencari bantuan medis.

7. Nyeri yang tak kunjung reda 

Balita mungkin tidak selalu bisa menjelaskan apa yang ia rasakan. Namun, jika Anda memperhatikan Si Kecil terus-menerus merasakan nyeri, terutama di area tertentu seperti kepala, perut, atau telinga, ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya, Moms.

8. Kejang 

Kejang pada anak, terutama yang pertama kali terjadi, bisa sangat mengejutkan. Kondisi ini sering disebabkan oleh demam tinggi, yang dikenal sebagai kejang demam. Meski kejang demam biasanya tidak berbahaya, tetap konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Yang harus dilakukan saat anak kejang:

  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak.
  • Pindahkan benda-benda di sekitarnya untuk mencegah cedera.
  • Hubungi dokter segera setelah kejang selesai.

Baca juga: Waspada, Moms! Ini Penyebab Kejang pada Balita Anda

Kapan harus menghubungi dokter? 

Sebagai panduan umum, segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Gejala tidak membaik dalam 24-48 jam. 
  • Anak menunjukkan kombinasi dari beberapa tanda bahaya di atas.
  • Anda merasa ada sesuatu yang tidak biasa pada Si Kecil, meskipun tidak ada di dalam daftar tanda-tanda di atas.

Itulah penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya pada balita yang perlu orang tua ketahui. Mengenali tanda bahaya pada balita bisa membantu Anda memberikan perawatan yang tepat dan mencegah kondisi yang lebih serius pada Si Kecil, Moms. (M&B/Hana/SW/Foto: Prostooleh/Freepik)