
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Bagi banyak pasangan, memutuskan untuk memiliki anak adalah momen yang penuh harapan dan kebahagiaan. Namun, ada kalanya kehamilan tidak terjadi secepat yang diinginkan meskipun frekuensi berhubungan intim cukup tinggi. Jika Anda bertanya-tanya, “Kenapa belum hamil padahal sering berhubungan?” Anda tidak sendirian, kok.
Ada sejumlah faktor yang bisa memengaruhi kesuburan Anda dan pasangan. Ketahui juga langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk meningkatkan peluang kehamilan di artikel berikut ini, Moms dan Dads!
Faktor yang memengaruhi kesuburan
1. Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah faktor utama dalam keberhasilan kehamilan. Pada wanita, gangguan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, atau masalah dengan saluran tuba bisa menjadi penyebab sulitnya hamil. Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga bisa memengaruhi siklus ovulasi. Adapun pada pria, jumlah sperma rendah, kualitas sperma buruk, atau masalah mobilitas sperma dapat menghambat proses fertilisasi.
2. Waktu ovulasi
Kehamilan hanya bisa terjadi jika berhubungan dilakukan saat masa subur wanita, yaitu sekitar 5 hari sebelum hingga 1 hari setelah ovulasi. Jika Anda tidak memantau ovulasi, Anda mungkin melewatkan waktu paling tepat untuk konsepsi. Gunakan alat tes ovulasi atau aplikasi pelacak siklus menstruasi untuk membantu menentukan waktu terbaik untuk mencoba hamil.
Baca juga: 8 Ciri Wanita Sedang dalam Masa Subur
3. Faktor usia
Usia memegang peranan penting dalam kesuburan. Pada wanita, kesuburan cenderung menurun setelah usia 35 tahun karena jumlah dan kualitas sel telur menurun. Pada pria, meskipun penurunan kesuburan tidak secepat wanita, kualitas sperma juga bisa terpengaruh oleh usia.
4. Gaya hidup
Gaya hidup tertentu dapat berdampak pada kesuburan pasangan, seperti:
- Pola makan: Kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin D, asam folat, dan zat besi bisa memengaruhi peluang konsepsi.
- Stres: Stres bisa mengganggu produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi dan spermatogenesis.
- Merokok dan alkohol: Kebiasaan ini telah terbukti menurunkan kesuburan pada pria maupun wanita.
- Berat badan: Baik kelebihan berat badan maupun terlalu kurus bisa memengaruhi siklus ovulasi dan kualitas sperma.
Baca juga: Agar Cepat Hamil, Ini 7 Vitamin untuk Meningkatkan Kesuburan
5. Faktor medis yang tidak disadari
Kadang-kadang, ada kondisi kesehatan tersembunyi yang memengaruhi kesuburan, seperti diabetes, gangguan tiroid, atau infeksi menular seksual (IMS) yang tidak terdiagnosis.
Cara untuk meningkatkan peluang kehamilan
1. Periksa kesuburan Anda
Jika sudah lebih dari 6 bulan hingga 1 tahun mencoba tapi belum berhasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kandungan. Tes kesuburan, seperti analisis sperma, USG panggul, atau tes hormon, bisa membantu mengidentifikasi masalah sejak dini.
2. Terapkan pola makan sehat
Masukkan makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian ke dalam menu harian Anda. Selain itu, kurangi konsumsi makanan olahan, gula tambahan, serta lemak trans.
3. Pantau siklus ovulasi
Penting untuk mulai melacak siklus menstruasi Anda secara rutin. Catat hari pertama haid, durasi siklus, dan gejala fisik yang mungkin mengindikasikan ovulasi, seperti perubahan lendir serviks.
4. Kurangi stres
Cobalah mengelola stress dan menemukan cara agar bisa lebih rileks, seperti melakukan yoga, meditasi, olahraga ringan, atau berkonsultasi dengan ahlinya jika stres menjadi masalah.
5. Hindari kebiasaan buruk
Jika Anda merokok, inilah waktunya untuk berhenti. Hindari konsumsi alcohol dan hindari paparan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan radiasi.
Bagaimana jika masih belum ada hasil?
Meski sudah mencoba berbagai cara, ada kemungkinan belum juga hamil dalam waktu yang diharapkan. Tetaplah sabar dan terus berkonsultasi dengan ahlinya. Beberapa opsi yang bisa Anda konsultasikan meliputi obat kesuburan untuk membantu hormon bekerja lebih optimal dan teknologi seperti inseminasi buatan (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).
Itulah penjelasan terkait kenapa belum hamil padahal sering berhubungan. Perjalanan menuju kehamilan memang bisa menjadi tantangan emosional dan fisik bagi pasangan. Namun, dengan pemahaman yang benar, langkah-langkah yang tepat, dan dukungan dari para ahli, Anda dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih percaya diri. (M&B/Ayu/SW/Foto: Drazen Zigic/Freepik)