
Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond
Selama masa kehamilan, tubuh seorang wanita mengalami banyak perubahan demi mendukung tumbuh kembang janin yang sehat. Salah satu hal yang terkadang menjadi perhatian adalah tingginya kadar leukosit (sel darah putih) dalam tubuh ibu hamil. Apakah ini normal ataukah menandakan masalah kesehatan?
Leukosit sendiri berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, bertugas melawan infeksi, bakteri, virus, atau patogen lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya, kadar leukosit normal berada di rentang 4.000-11.000 sel per mikroliter darah. Namun, pada ibu hamil, kadar ini bisa sedikit meningkat secara alami, terutama di trimester 3, karena tubuh mempersiapkan diri menghadapi persalinan dan perlindungan tambahan untuk janin.
Faktanya, menurut beberapa penelitian, kadar leukosit pada bumil yang sehat bisa mencapai hingga 15.000 sel/mikroliter, terutama menjelang persalinan. Namun, jika kadarnya jauh lebih tinggi daripada normal atau disertai gejala tertentu, ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian.
Penyebab leukosit tinggi pada ibu hamil
Berikut ini beberapa penyebab kadar leukosit meningkat selama kehamilan.
1. Stres fisik dan psikologis
Masa kehamilan membutuhkan banyak energi fisik dan emosional. Tubuh bumil bekerja keras untuk menciptakan lingkungan terbaik bagi bayi, sehingga stres fisik dan psikologis bisa memicu peningkatan leukosit.
Gejalanya antara lain kelelahan ekstrem, perubahan pola tidur, atau kecemasan berlebih. Untuk mengatasinya, lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan cukup istirahat. Bumil juga bisa curhat kepada suami atau teman untuk meringankan beban emosional.
Baca juga: Tips Mengelola Stres selama Kehamilan dengan Efektif
2. Infeksi
Infeksi adalah salah satu penyebab utama peningkatan leukosit. Tubuh Anda akan memproduksi lebih banyak sel darah putih untuk melawan infeksi yang terjadi. Infeksi yang umum terjadi selama kehamilan misalnya infeksi saluran kemih (ISK), flu, atau infeksi bakteri. Gejalanya meliputi demam, nyeri saat buang air kecil, atau rasa lelah yang tidak biasa. Untuk mengatasinya, segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala ini.
3. Peradangan
Peradangan seperti radang sendi (arthritis) atau lupus juga dapat meningkatkan leukosit selama kehamilan. Gejalanya antara lain nyeri sendi, ruam kulit, atau pembengkakan. Bumil bisa konsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.
4. Reaksi alergi
Tubuh dapat merespons alergen dengan meningkatkan jumlah leukosit. Gejalanya meliputi gatal-gatal, ruam, atau mata berair. Untuk mengatasinya, hindari pemicu alergi jika sudah diketahui. Dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin yang aman untuk kehamilan.
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Dalam beberapa kasus, gangguan autoimun atau hiperaktivitas sistem imun bisa menyebabkan lonjakan leukosit. Gejalanya tergantung pada gangguan spesifik, seperti ruam atau inflamasi kronis. Untuk mengatasinya, pemeriksaan dokter secara berkala sangat penting jika Anda memiliki kondisi autoimun.
6. Kehamilan itu sendiri
Peningkatan hormon selama kehamilan, seperti estrogen, sering membuat tubuh menghasilkan lebih banyak leukosit sebagai bentuk persiapan persalinan dan perlindungan bagi janin. Namun, selama tidak ada gejala infeksi atau komplikasi lainnya, kondisi ini dianggap normal.
Kapan perlu waspada?
Meskipun leukosit tinggi sering kali terjadi secara alami selama kehamilan, ada beberapa kondisi di mana Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, yakni:
- Demam tinggi atau menggigil
- Nyeri yang tidak biasa, terutama di daerah perut atau panggul
- Bercak darah atau pendarahan
- Pembengkakan ekstrem pada tangan dan kaki
- Sesak napas.
Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
Baca juga: 6 Cara untuk Mengatasi Leukositosis Secara Alami
Tips menjaga kesehatan selama kehamilan
Untuk mengatasi leukosit yang tinggi, ini tips yang perlu bumil lakukan:
- Rutin melakukan check-up: Pemeriksaan kehamilan secara teratur membantu mendeteksi potensi masalah lebih awal, termasuk lonjakan leukosit.
- Jaga pola hidup sehat: Perbanyak konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, protein, dan buah-buahan untuk mendukung sistem imun.
- Minum air yang cukup: Dehidrasi bisa memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk produksi sel darah putih.
- Lakukan aktivitas fisik ringan: Olahraga ringan seperti jalan kaki atau prenatal yoga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
Itulah penjelasan mengenai penyebab leukosit tinggi pada ibu hamil. Penting untuk diingat bahwa tidak semua lonjakan leukosit adalah hal yang buruk atau berbahaya. Dengan memantau gejala dan melakukan pemeriksaan rutin, Moms bisa memastikan bahwa Anda dan bayi Anda tetap sehat selama kehamilan. (M&B/Hana/SW/Foto: Our-team/Freepik)