Bekerja erat kaitannya dengan kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras dan ketekunan, sehingga sebagai ibu bekerja, Anda akan lebih mudah mengajarkan hal-hal tersebut pada Si Kecil. Sebab, Anda tidak hanya mengajarkannya secara teori, tetapi juga praktikal, dan hal itu akan membuat Si Kecil mampu menyerap maknanya dengan lebih baik. Misalnya, ketika Anda meminta Si Kecil untuk disiplin bangun pagi agar tidak terlambat ke sekolah, ia akan melihat Anda melakukan hal yang sama supaya tidak terlambat ke kantor. Atau ketika Anda tekun menyelesaikan pekerjaan tanpa menunda-nunda, Si Kecil juga akan terdorong untuk melakukan hal yang sama ketika menyelesaikan tugas-tugasnya. Itu berarti Anda juga telah mengajarkan ketekunan dan tanggung jawab padanya.
Selain itu, memberi penjelasan dan menunjukkan bagaimana Anda bekerja keras untuk mendapat imbalan berupa uang yang digunakan untuk membayar sekolah dan membelikannya mainan, juga akan membuatnya lebih menghargai apa yang ia miliki.
Menurut psikolog, Kasandra Putranto, sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang sering melihat ibunya mengetik di komputer akan lebih tertarik untuk belajar komputer. Hal ini juga berlaku untuk ibu bekerja, yang secara alami akan mendorong Si Kecil untuk ikut memahami makna bekerja sejak dini.
Namun, hal ini tentunya juga harus didukung kemauan, kemampuan, dan konsistensi ibu bekerja dalam menyampaikan pesan tersebut dengan baik kepada Si Kecil dengan bahasa yang mereka mengerti. Jika ibu hanya sibuk bekerja tanpa menyempatkan diri untuk berbagi pada Si Kecil mengenai untuk apa ia bekerja dan apa saja yang diraihnya dari bekerja, dampak positif dari peran sebagai ibu bekerja itu pun menjadi tidak terlalu signifikan. (DC/Aulia/DT/dok.M&B)
