Konsentrasi umumnya sangat dibutuhkan oleh orang dewasa, khususnya dalam dunia pekerjaan, sehingga seringkali mereka pun melakukan latihan agar bisa lebih fokus. Namun siapa yang menyangka ternyata anak-anak pun membutuhkannya? Dilansir melalui Huffingtonpost, para peneliti mulai menyoroti bagaimana latihan konsentrasi bermanfaat pada anak. Dengan melatih konsentrasi, mereka bisa terhindar dari stres, mendapatkan tidur yang berkualitas, serta menjadi lebih fokus.
Seperti yang diungkapkan dalam studi dari University of Florida, AS, stres mampu berdampak pada kesehatan, perkembangan fisik, mental, serta pembelajaran anak-anak. Oleh sebab itu, mereka perlu berlatih konsentrasi melalui meditasi, latihan pernapasan, maupun yoga. Hal-hal sederhana juga bisa dilakukan, misalnya dengan tidak memperbolehkan seorang pun memainkan gadget saat makan bersama atau mengajarkan Si Kecil untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berucap supaya menciptakan lingkungan yang tenang, penuh kasih sayang, serta menghargai setiap hal yang dilakukan dalam keluarga.
Sonia Sequeira, Ph.D., seorang peneliti klinis khusus dari Investigational Therapies sekaligus pemimpin Institute Meditation Science, menyebutkan anak bisa berlatih konsentrasi sejak 3 tahun. Ia pun membuka kelas meditasi dan bernyanyi untuk anak-anak penderita autisme, kanker, serta yang mengalami masalah mental dan fisik.
Dalam jurnal Autism Research and Treatment, meditasi adalah salah satu dari beberapa intervensi yang telah terbukti secara efektif mampu memperkuat kontrol diri dan pengembangan karakter secara bersamaan. Meditasi bisa menjadi strategi untuk memperbaiki gangguan sinkronitas otak dan melemahkan gejala yang sudah lama timbul pada penderita autisme. Sedangkan bagi anak penderita kanker, terlihat reaksi positif dan rasa sakit yang dirasakan menjadi berkurang. (Sagar/DT/Dok. M&B)
- Tag:
- balita
- anak
- konsentrasi
- stres