Kebanyakan hewan tidak pernah mengenal orangtua mereka sejak dilahirkan. Kalaupun ada, pasti hanya Sang Ibu yang berperan untuk membesarkannya. Tetapi, ternyata ada juga lho ayah hewan yang berperilaku berbeda dan terbukti sangat peduli terhadap anak-anaknya.
Katak
Ayah katak Darwin sangat melindungi anak-anaknya. Ketika istrinya bertelur, ayah katak langsung meletakkan mereka ke suatu kantong yang nyaman di dalam mulutnya. Meski begitu, ia tetap bisa makan dan melakukan segala aktivitas lainnya. Setelah telur-telurnya menetas menjadi anak katak kecil dan bisa melompat, barulah ayah katak mengeluarkan mereka dari dalam mulutnya.
Serangga Air (Giant Water Bug)
Setelah betinanya bertelur, serangga air jantan akan langsung mendedikasikan sayapnya sebagai tempat berlindung bagi telur-telurnya hingga menetas. Jangan coba-coba untuk mengganggu apalagi berusaha mencuri telurnya, karena ia akan langsung melakukan gigitan yang cukup menyakitkan sebagai aksi perlawanan untuk melindungi mereka.
Kuda Laut
Para kuda laut jantan terlahir memiliki sebuah kantong pada tubuh mereka. Di dalam kantong itulah kuda laut betina menetaskan telur-telurnya. Ayah kuda laut menjaga telur-telur tersebut selama 2 bulan, hingga bayi-bayinya menetas dan meninggalkan kantong tersebut. Tak berhenti sampai di situ, ayah kuda laut akan terus melindungi anak-anaknya hingga mereka dewasa dan mampu hidup sendiri.
Lele
Tahukah Anda? Setelah ikan lele betina bertelur, ayah ikan lele menyimpan telur-telur tersebut di dalam mulutnya selama beberapa minggu hingga mereka siap menetas. Meski berada di dalam mulut, ayah ikan lele tak pernah tega memakan calon bayinya. Ia akan menjaga dan melindungi mereka agar dapat lahir dengan selamat.
Marmosets
Monyet berukuran kecil dari Amerika Selatan ini termasuk tipe ayah yang romantis. Marmosets jantan membantu betinanya membersihkan bayi mereka yang baru lahir dan menyerahkan bayi itu ke pasangannya untuk disusui.
Burung Belibis
Polah jenis burung gurun pasir berikut ini sungguh unik! Seorang ayah belibis yang hidup di daerah Afrika terbang sejauh 50 mil setiap harinya demi merendam dirinya di dalam air. Setelah itu, ia pun akan terbang kembali ke sarangnya, di mana anaknya dapat minum dari bulu-bulunya yang basah tersebut. Sungguh mulia Si Ayah Belibis ini! (Tim M&B/DC/Dok. National Geographic)
