Apakah Si Kecil sering terlihat cemas atau terbiasa mengulang tindakannya untuk memastikan sesuatu dengan tepat, terkesan sangat hati-hati, dan fokus dengan pikirannya? Bila ya, bisa jadi Si Kecil terkena obsessive compulsive disorder (OCD) atau biasa disebut gangguan kecemasan.
Sindrom ini berasal dari sistem alarm dalam otak yang terlalu aktif, sehingga menimbulkan rasa cemas atau khawatir berlebihan. Hal inilah yang membuat anak merasa harus melakukan tugas atau berkutat pada pikirannya sendiri, yang tentu mengganggu kehidupannya sehari-hari.
Anak-anak dengan OCD akan sibuk berpikir tentang apakah sesuatu itu bisa berbahaya, salah, atau hal-hal buruk lain yang bisa terjadi pada dirinya. Anak-anak ini juga khawatir bisa kehilangan sesuatu, sehingga sering kali ia mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak berguna. Selain itu, anak OCD juga terbiasa melakukan hal-hal tertentu berulang kali untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan ketepatan untuk menepis semua keraguannya.
Hingga saat ini, para ahli belum menemukan persis penyebab OCD. Namun, mereka percaya bahwa OCD berkaitan dengan tingkat neurotransmitter yang disebut serotonin. Neurotransmitter sendiri adalah zat kimia yang membawa sinyal di otak. Para ilmuwan juga percaya bahwa kecenderungan ini dapat diwariskan. Stres dan kematian orang yang dicintai juga dapat menjadi penyebab lain yang memicu gejala OCD. (Aulia/DMO/Dok. www.freedigitalphotos.net)
