Tentu tak nyaman saat sahur dan berbuka puasa jika sedang dihinggapi radang gusi. Apa penyebabnya? Bakteri dalam mulut yang membentuk plak di gigi dapat menyebabkan gusi menjadi meradang, seperti gusi merah, bengkak, atau berdarah. Radang gusi atau gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis, yaitu kondisi meradang pada jaringan yang menyelimuti gigi dan akar gigi. Bakteri pada gigi ini akan melepaskan toksin yang membahayakan gusi dan menyebabkan infeksi. Infeksi ini dapat membuat gusi Anda sakit, bengkak, bahkan berdarah. Jika tidak diobati, periodontitis dapat menyebabkan hilangnya gigi.
Segera konsultasikan ke dokter, jika Anda mengalami beberapa gejala berikut.
1. Terdapat lubang yang dalam di antara gigi dan gusi.
2. Gusi berdarah selama dan setelah menyikat gigi.
3. Gigi longgar atau bergeser.
4. Gusi merah dan bengkak.
5. Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut.
Radang gusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sariawan, efek kemoterapi, ataupun produk rokok yang dapat merusak gusi. Selain itu, beberapa wanita juga dilaporkan memiliki masalah gusi selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, dan menopause. Kenaikan hormon selama masa pubertas dapat meningkatkan aliran darah ke gusi, serta membuat gusi merah, bengkak, dan sensitif. Gingivitis pada kehamilan biasanya terjadi pada bulan ke-2 atau ke-3, dan akan berlanjut sampai bulan ke-8, yang menyebabkan gusi sakit, bengkak, dan berdarah.
Berikut beberapa tip yang dilansir dari Web MD untuk mencegah radang gusi Anda.
1. Sikat gigi Anda setidaknya 2 kali setiap hari. Pastikan Anda mengikuti teknik menyikat gigi yang tepat.
2. Makan dengan nutrisi yang seimbang. Perbanyak vitamin C dan kalsium juga dapat meminimalkan kemungkinan Anda terserang masalah gusi.
3. Minum banyak air, terutama setelah makan, dapat membantu membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi dan meminimalkan plak.
4. Hindari rokok dan tembakau.
5. Hati-hati dengan makanan dan minuman yang sangat panas atau dingin.
6. Hindari stres. Stres dapat meningkatkan risiko peradangan di seluruh tubuh, termasuk gusi. (Aulia/DMO/freedigitalphotos)
