Kabar baik muncul dari penelitian tentang virus Zika. Para peneliti dari Amerika semakin dekat untuk menemukan cara agar ibu hamil dan janinnya aman dari virus Zika.
Dalam penelitian ini, para ahli mengambil antibodi dari 29 orang yang sembuh dari Zika, untuk kemudian diuji pada tikus hamil. Hasilnya, tikus dan bayinya memiliki kadar virus Zika yang lebih sedikit. Antibodi ini bernama ZIKV-117.
Virus Zika memang dapat terjangkit pada siapa saja lewat gigitan nyamuk. Jika tidak hamil, pasien akan merasa gejala ringan seperti demam, ruam, dan pegal. Namun, jika terjangkit pada ibu hamil, janin akan terjangkit virus dan lahir dalam keadaan mikrosefali, serta disertai beberapa gangguan lain.
Baca: Tanda Zika dan Cara Mengatasinya
“Ini adalah bukti bahwa virus Zika pada ibu hamil dapat diobati, dan kami sudah memiliki antibodi manusia yang terbukti berefek pada Zika. Walaupun baru diberikan pada tikus dalam uji cobanya,” jelas Dr. Michael Diamond dari Washington University School of Medicine, salah satu penulis di penelitian tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail.
Sementara itu, Dr. James Crowe dari Vanderbilt University School of Medicine, mengatakan bahwa seharusnya antibodi ini akan siap digunakan untuk manusia dalam waktu 9–12 bulan.
Walaupun demikian, banyak pihak yang tidak yakin dengan kegunaan antibodi ini pada ibu hamil. “Dengan banyaknya hal yang masih belum diketahui tentang Zika, segala jenis terapi yang diberikan pada ibu hamil memiliki risiko tinggi. Banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan tersebut memang aman,” jelas Office of the Assistant Secretary for Preparedness and Response.
Selain itu, ada pula pihak yang mengatakan kalau pemberian vaksin pada wanita sebelum hamil lebih efektif, karena mencegah munculnya virus Zika pada janin. Untuk mencegah infeksi virus Zika, baca artikel 5 Tips Menghindari Zika ini ya, Moms! (Nadia/TW/Dok. Freedigitalphotos.net)
