FAMILY & LIFESTYLE

Tip Mencegah Stretchmarks



TANYA
“Kehamilan saya akan masuk trimester ke-2. Menurut beberapa orang teman, pada masa ini, stretchmarks biasanya muncul. Adakah cara untuk mencegahnya?”
(Aldila, hamil 12 minggu)

JAWAB

Minum Air Putih

“Ketika saya mengandung Nara dahulu, di tubuh saya tidak ada stretchmarks. Mungkin karena sejak menikah, saya rajin mengoleskan krim kulit ke seluruh tubuh seusai mandi dan di waktu senggang. Saya juga rajin minum air putih supaya peredaran darah lebih lancar. Sepengetahuan saya, stretchmarks bisa dihindari dengan banyak minum air putih. Selain itu, saat hamil, saya juga merawat tubuh dengan scrub di tempat perawatan khusus ibu hamil. Perawatan ini cukup dilakukan sebanyak 2-3 kali selama kehamilan agar tubuh tetap fit dan segar.”
(Anthy, ibu dari Nara, 1,5)

Jus Pepaya

“Sejak awal kehamilan, saya memakai shea body butter setiap habis mandi dan sebelum tidur. Saya mengoleskan banyak krim di sekitar perut hingga bawah perut, daerah pinggul, dan bokong. Selain itu, saya juga mengonsumsi 2 gelas jus pepaya setiap hari dan memperbanyak asupan makanan bergizi. Hasilnya, perut saya bebas stretchmarks hingga usia kehamilan masuk trimester terakhir. Bahkan setiap kali kontrol, dokter dan suster yang menangani saya pun terus memuji keindahan kulit saya ini.”
(Winda, ibu dari Anika, 2)

Baby Oil

“Menurut saya, stretchmarks bisa dicegah dengan membalurkan baby oil di daerah perut selama hamil, agar kulit di sekitarnya tidak kering. Usahakan juga untuk menjaga agar berat badan tidak melonjak terlalu tinggi. Bobot tubuh yang naik terlalu drastis dapat memperbesar munculnya stretchmarks di perut. Hal ini terjadi karena kulit tak dapat menahan kenaikan berat yang terlalu banyak.”
(Marini, ibu dari Deron, 6,5 bulan)

Minyak Zaitun

“Berdasarkan pengalaman ketika mengandung Keisha dahulu, stretchmarks dapat dihindari dengan cairan minyak zaitun atau olive oil. Selepas mandi, saya mengoleskannya di perut atau bagian tubuh saya yang cenderung akan muncul stretchmarks. Walau stretchmarks terasa gatal, saya berusaha untuk tidak pernah menggaruknya, karena dapat menimbulkan bekas yang sulit hilang.”
(Sulistiyowati, ibu dari Keisha, 2)